Jumat, 23 Desember 2016

Islam gembelengan

             ISLAM GEMBELENGAN

OLEH Mantan Presiden RI ( Abdulrahman wahid & Prof. Dr Mustofa Bisri )

Sufi & Toleransi di Indonesia

Islam mengajarkan toleransi dan memberi penghargaan yang tinggi kepada umat agama lain. Ini, antara lain, didasarkan pada Qs. al- Kafirun: 6
:lakum dinukum waliya din/bagi kalian agama kalian dan bagiku agamaku.”Ini kata Tuhan, bukan siapa-siapa, ” tegasnya.
keberagaman agama-agama itu telah ada sejak dahulu kala, yang karenanya tidak seharusnya diseragamkan. Yang terpenting untuk menyikapinya, imbuh adalah seperti yang diajarkan Empu Tantular 8 abad silam pada masa awal Kerajaan Majapahit, yaitu

" bhinneka tunggal ika/berbeda- beda tetap   satu jua"
         Lupa???????
“Ini yang harus kita pegangi. Jangan mencari perbedaannya, tapi carilah persamaannya, ”

apa yang dilakukan kelompok Islam keras dengan menuntut penyeragaman, itu tidak bisa dibenarkan.

Mengaitkan ketidakpahaman pada ajaran agama ini dengan keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 1986, yang mengharamkan kaum muslim mengucapkan selamat natal pada orang Kristen.
Tidak mengerti apa landasan MUI mengeluarkan keputusan demikian.
“MUI bilang, orang Kristen percaya Nabi Isa itu Tuhan. Itu kan urusan mereka. Masak kita ngurusin itu. Simpel to?,”

“al-Qur’an sendiri kan bilang salamun ‘alaihi yauma wulid "
(mudah-mudahan kedamaian atas Jesus pada hari kelahirannya) .
Wong al-Qur’annya saja membolehkan, kok manusianya melarang,”

ISLAM KO' PETHENTENGAN...
PROF.DR MUSTOFA BISRI
Islam yang ngotot atau Islam pethenthengan, itu muncul dari kota, bukan dari desa. Karena lumrahnya, orang-orang desalah yang masih setia merawat Islam yang toleran, tengah-tengah dan yang tidak ngotot. “Ini yang bikin saya bangga dengan desa. Ini menurut pengamatan saya yang agak lama. Mungkin saya salah,” katanya tawadhu’.
Ia juga menyatakan, buku-buku karya Abu al-A’la Maududi, Sayyid Qutub, Hasan al-Banna dan sebagainya, kebanyakan diterjemahkan orang kota. “Saya ndak melihat dari kalangan ndeso atau pesantren yang menerjemahkan buku-buku ini,” ujarnya.
Dan memang, diakui kini semangat keberagamaan yang berlebihan justru muncul dari kota. Semisal Kota Jakarta, Bandung, Solo dan sebagainya. Karena demikian menggebu- gebunya dalam beragama, katanya, akhirnya timbul Islam yang ngotot atau pethenthengan itu.

“Kalau nggak begini, nggak sesuai mereka, pokoknya jahannam,” katanya.

Menyayangkan semangat orang kota ini, karena acapkali kengototan itu tak dibarengi dengan ketekunan belajar agama. Akhirnya, imbuhnya, terjadi ketidakseimbangan antara semangat keberagamaan dengan pemahamannya terhadap ajaran agama.
“Repotnya, lalu mereka merasa seolah-olah mendapat mandat dari Gusti Allah untuk mengatur orang di dunia ini,”

Juga perilaku anarkis kelompok Islam tertentu atas kelompok lain yang berbeda, dengan alasan supaya mereka dicintai Allah SWT. Mereka ini, kata Gus Mus, sesungguhnya belum mengenal Allah SWT, karena Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Kasih dan Sayang atas hamba-hamba- Nya.
“Orang yang tidak kenal Gusti Allah tapi ingin menyenangkan- Nya, salah-salah malah mendapat marah-Nya. Jadi tidak logis ada orang mau menyenangkan Allah SWT, tapi tidak mengenal-Nya, ”

Inilah sejatinya, kelompok Islam yang ngaji agamanya tidak tutug alias tidak tuntas. Mereka baru belajar bab al-ghadhab (pasal marah), lantas berhenti mengaji. Dan mereka mengira ajaran Islam hanya sependek itu. Efeknya, ke mana-mana bawaan mereka marah melulu. Padahal, masih ada bab selanjutnya tentang tawadhu’, sabar, dan seterusnya. Mereka inilah yang menjadi masalah, karena siapapun yang berbeda pasti akan disalahkan dan disesatkan.

“Dan sikap pethenthengan ini yang menjadi awal tidak adanya toleransi. Karena pethenthengan juga, kadang orang yang beragama melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agamanya secara tidak sadar

Tapi kalau dasarnya cinta, seperti kaum sufi, itu nggak ada pethenthengan, ”

Hendaknya kaum muslim belajar terus tanpa henti. Dan berfikirlah segila mungkin, toh ayat al-Qur’an yang menyuruh berfikir itu sama banyaknya dengan ayat al-Qur’an yang menyuruh untuk berzikir. “Jadi, jangan pasang plang dulu ‘saya wakil Pengeran’. Tapi pelajari dulu yang dalam. Kalau tidak, alih-alih dicintai Allah SWT, tapi malah dibenci-Nya,

Penulis buku Membuka Pintu Langit . Tentang sesat dan lain lain, logikanya begini:
jika ada orang yang hendak pergi ke Jakarta lalu berhenti di Rembang Jawa Tengah. Ia lantas berjalan terus ke arah Surabaya.
Ditanya  “Mau ke mana?”
“Mau ke Jakarta!” jawab orang itu.
“Saya lalu bilang, mau ke Jakarta kok ke timur?  Berarti kamu ini salah alias sesat. Ya, saya tempeleng saja.

Apa begini caranya? Cara ini kan nggak bener dan lucu......

Ini terjadi, kata Gus Mus, tak lain karena orang belajar ajaran agamanya tidak tutug atau tuntas.
“Baru sarjana muda sudah selesai, lalu merasa sudah S3, dan seterusnya” sindirnya.[nhm]
Allahu’alam

Senin, 05 Desember 2016

Makna "SANTRI" (Oleh habib lutfi bin yahya)

Pada penutupan pengajian Ramadhan tahun ini (01/07/2016),
dilakukan pembacaan khataman al-Quran bersama dan pembacaan Maulid Simthud Durar. Maulana Habib Luthfi bin Yahya yang baru tiba dari Jakarta, kemudian menghadiri penutupan pengajian. Beliau menanyakan materi yang ditanyakan oleh peserta dari diskusi-diskusi sebelumnya.

Dalam penjelasannya, Maulana Habib Luthfi menekankan pentingnya membaca kitab-kitab sejarah dan mempeluas bacaan, bukan hanya kitab fiqh, tauhid, tasawuf tetapi juga ilmu antropologi bahkan kitab-kitab kedokteran sekalipun. "Santri bukan hanya memahami ilmu agama, itu pokok, asas, tetapi santri juga bertanggungjawab untuk memajukan masyarakat dengan mengembangkan perekonomian, pertanian juga kesejahteraan masyarakat, khususnya umat Nabi Saw."

"Bab al-miyah, air dalam kitab fiqh harusnya jangan hanya berputar soal ada tujuh macam air, tetapi harusnya ditanyakan apa manfaat dan perbedaan kandungan air itu. Sehingga hasilnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat dengan memanfaatkan perbedaan kandungan air untuk meningkatkan hasil pertanian," ujar Habib Luthfi kemudian.

"Dengan demikian, pesantren juga harus punya laboratium. Jangan semua santri berpikir membangun pondok pesantren yang besar, tetapi juga harus ada santri-santri yang mempunyai gagasan membangun mall yang besar, rumah sakit dan perguruan tinggi yang berkualitas. Namun demikian kita tetap harus berpegang pada ajaran Rasulullah Saw. dan salafuna ash-shaleh. Baju boleh mengikuti sunnah Nabi Saw., tapi berpikir harus maju. Karena kemajuan itu bukan pada masalah pakaian tapi soal pola pikir," tandasnya.

Maulana Habib Luthfi juga mengingatkan agar menjaga kerukunan antar umat beragama dengan menghormati pemeluk agama lain, selama semuanya sesuai dengan tata aturan yang dicanangkan negara. Beliau juga mencontohkan bagaimana Sayyidina Umar setelah perang Qadisiyah masuk ke gereja dan shalat di halaman gereja setelah diijinkan oleh pendeta untuk shalat di dalam gereja. Kita tidak perlu seperti itu, namun pelajarannya adalah bahwa toleransi dan saling menghormati adalah niscaya untuk terjaganya keutuhan bangsa ini.

Hal lain yang menjadi perhatian Maulana Habib Luthfi bin Yahya, hendaknya santri menghormati semua ulama dengan segala kekhasan, pemikiran dan keteladanannya masing-masing. Kata beliau, "Ulama itu pewaris Nabi, bukan pewaris kalian. Koq malah mau ngatur ulama. Santri harus menjunjung semua ulama bukan malah mengatur dan menilai beliau semua."

Demikian diantara penjelasan Maulana Habib Luthfi bin Yahya pada pertemuan terakhir pengajian bulan Ramadhan (Pasaran) tahun ini, 1347 H. Tahun depan akan dilanjutkan kitab Tafsir al-Jalalain dari surat an-Nisa dan kitab Fath al-Bari Syarh Shahih al-Bukhari jilid 2. Sebagian santri pulang ke kampung halamannya masing-masing pada esok hari, dan sebagiannya lagi akan mengikuti pembagian beras zakat dan sedekah sebanyak 70 ton dan pulangnya setelah Hari Raya Idul Fithri. Sampai bertemu di Ramadhan mendatang, fi 'aunillah wa amanillah bijahi Rasulillah Saw. Amin.

(A. Tsauri/Ibj).

Minggu, 27 November 2016

Agar solatmu Khusyu'


AGAR SOLATMU KHUSYU'

Nb: (kusebarkan agar aku bisa KHUSYU', bukan karna aku sudah faham dan khusyu')

Dari beliau
Sayyidil Habib Umar bin Hafidz

” Seseorang di katakan khusyu’ jika memenuhi 6 syarat ini, yaitu:

1. (Hudurul Qolb) Hadirnya hati.

2. (Tafahhumul Ma’ani) Memahami erti atas apa yang kita katakan dan yang kita sedang lakukan.

3. (Al ijlal watta’zhim ) Adanya rasa mengagungkan dan memuliakan kepada Allah. Terkadang kita hadir hati, mengetahui arti, tapi tanpa pengagungan, perkara ini seperti seseorang yang memahami perkataan anak kecil tetapi tidak terlalu menghiraukannya.

4. (Al ijlal watta’dzhim ma’al Haibah) Hendaklah merasakan kemuliaan dan keagagungan tadi di iringi dengan rasa haibah (kewibawaan).
Haibah: Rasa takut yang timbul kerana mengagungkan Allah yang Maha Agung. Takut solat kita tidak di terima oleh Allah.

5. ar-Roja’, perlu ada sifat berharap agar solat kita di terima oleh Allah. ianya juga menjadi sebab dekatnya kita kepada Allah serta mengharapkan mendapat balasan yang agung.

6. Haya’: Adanya rasa malu bahawasannya kita tidak menunaikan hak Allah dengan kehendaknya.

Kemudian Habib Umar mengatakan, “Jika enam kriteria ini terdapat padamu maka solatmu boleh di katakan solat yang khusyu’.”

Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq kepada kita sehingga kita mampu untuk mengamalkan kaedah yang ada di atas ini.

Senin, 31 Oktober 2016

kenapa FITNAH lebih Kejam Dr Pembunuhan? Dosa Berlarut2 dan KEHINAANMU, hati2lah...


SUATU DIALOG ANTARA SESEORANG YG MUNGKIN SEKARANG MENJADI MURID HABIB UMAR BIN HAFIDZ.....

“Habib… Maafkanlah saya yang telah memfitnah Habib dan ajarkan saya sesuatu yang bisa menghapuskan kesalahan saya ini.” Aku berusaha menjaga lisanku, tak ingin sedikitpun menyebarkan kebohongan dan menyinggung perasaan Habib.” Habib Umar terkekeh : “Apa kau serius?” Katanya. Aku menganggukkan kepalaku dengan penuh keyakinan : “Saya serius, Habib, Saya benar-benar ingin menebus kesalahan saya.” Habib Umar terdiam beberapa saat. Ia tampak berfikir. Aku sudah membayangkan sebuah doa yang akan diajarkan Habib Umar kepadaku, yang jika aku membacanya beberapa kali maka Allah akan mengampuni dosa-dosaku. Aku juga membayangkan sebuah laku, atau tirakat, atau apa saja yg bisa menebus kesalahan dan menghapuskan dosa-dosaku. Beberapa jenak kemudian, Habib Umar mengucapkan sesuatu yang benar-benar di luar perkiraanku. Di luar perkiraanku— “Apakah kamu punya sebuah kemoceng di rumahmu?” Aku benar-benar heran Habib Umar justru menanyakan sesuatu yang tidak relevan untuk permintaanku tadi. “Maaf, Habib?” Aku berusaha memperjelas maksud Habib Umar. Habib Umar tertawa, seperti Habib Umar yang biasanya. Diujung tawanya, ia sedikit terbatuk. Sambil mengangguk-anggukkan kepalanya, ia menghampiriku, “Ya, temukanlah sebuah kemoceng di rumahmu,” katanya. Tampaknya Habib Umar benar-benar serius dengan permintaannya. “Ya, saya punya sebuah kemoceng di rumah, Habib. Apa yang harus saya lakukan dengan kemoceng itu?” Habib Umar tersenyum. “Besok pagi, berjalanlah dari rumahmu ke pondokku,” katanya, “Berjalanlah sambil mencabuti bulu-bulu dari kemoceng itu. Setiap kali kamu mencabut sehelai bulu, ingat-ingat perkataan burukmu tentang aku, lalu jatuhkan di jalanan yang kamu lalui.” Aku hanya bisa mengangguk. Aku tak akan membantahnya. Barangkali maksud Habib Umar adalah agar aku merenungkan kesalahan-kesalahanku. Dan dengan menjatuhkan bulu-bulunya satu per satu, maka kesalahan-kesalahan itu akan gugur diterbangkan waktu… “Kau akan belajar sesuatu darinya,” kata Habib Umar Ada senyum yang sedikit terkembang di wajahku. Keesokan harinya, aku menemui Habib Umar dengan sebuah kemoceng yang sudah tak memiliki sehelai bulupun pada gagangnya. Aku segera menyerahkan gagang kemoceng itu pada beliau. “Ini, Habib bulu-bulu kemoceng ini sudah saya jatuhkan satu per satu sepanjang perjalanan. Saya berjalan lebih dari 5 km dari rumah saya ke pondok ini. Saya mengingat semua perkataan buruk saya tentang Habib. Saya menghitung betapa luasnya fitnah-fitnah saya tentang Habib yang sudah saya sebarkan kepada begitu banyak orang. Maafkan saya, Habib. Maafkan saya…” Habib Umar mengangguk-angguk sambil tersenyum. Ada kehangatan yang aku rasakan dari raut mukanya : “Seperti aku katakan kemarin, aku sudah memaafkanmu. Barangkali kamu hanya khilaf dan hanya mengetahui sedikit tentangku. Tetapi kau harus belajar seusatu…,” katanya. Aku hanya terdiam mendengar perkataan Habib Umar yang lembut, menyejukkan hatiku. “Kini pulanglah…” kata Habib Umar. Aku baru saja akan segera beranjak untuk pamit dan mencium tangannya, tetapi Habib Umar melanjutkan kalimatnya : “Pulanglah dengan kembali berjalan kaki dan menempuh jalan yang sama dengan saat kamu menuju pondokku tadi…” Aku terkejut mendengarkan permintaan Habib Umar kali ini, apalagi mendengarkan “syarat” berikutnya: “Di sepanjang jalan kepulanganmu, pungutlah kembali bulu-bulu kemoceng yg tadi kau cabuti satu per satu. Esok hari, laporkan kepadaku berapa banyak bulu yang bisa kamu kumpulkan.” Aku terdiam. Aku tak mungkin menolak permintaan Habib Umar. “Kamu akan mempelajari sesuatu dari semua ini,” tutup Habib Umar. Sepanjang perjalanan pulang, aku berusaha menemukan bulu-bulu kemoceng yang tadi kulepaskan di sepanjang jalan. Hari yang terik. Perjalanan yang melelahkan. Betapa sulit menemukan bulu-bulu itu. Mereka tentu saja telah tertiup angin, atau menempel di sebuah kendaraan yang sedang menuju kota yang jauh, atau tersapu ke mana saja ke tempat yang kini tak mungkin aku ketahui. Tapi aku harus menemukan mereka!

Aku harus terus mencari ke setiap sudut jalanan, ke gang-gang sempit, ke mana saja! Aku terus berjalan… Setelah berjam-jam, aku berdiri di depan rumahku dengan pakaian yang dibasahi keringat. Nafasku berat. Tenggorokanku kering. Di tanganku, kugenggam lima helai bulu kemoceng yang berhasil kutemukan di sepanjang perjalanan. Hari sudah menjelang petang. Dari ratusan yang ku cabuti dan ku jatuhkan dalam perjalanan pergi, hanya lima helai yang berhasil kutemukan dan kupungut lagi di perjalanan pulang. Ya, hanya lima helai. Lima helai. Hari berikutnya aku menemui Habib Umar dengan wajah yang murung. Aku menyerahkan lima helai bulu kemoceng itu pada Habib Umar : “Ini, Habib, hanya ini yang berhasil saya temukan.” Aku membuka genggaman tanganku dan menyodorkannya pada Habib Umar. Habib Umar terkekeh : “Kini kamu telah belajar sesuatu,” katanya. Aku mengernyitkan dahiku : “Apa yang telah aku pelajari, Habib?” Aku benar-benar tak mengerti. “Tentang fitnah-fitnah itu,” jawab Habib Umar. Tiba-tiba aku tersentak. Dadaku berdebar. Kepalaku mulai berkeringat. “Bulu-bulu yang kamu cabuti dan kamu jatuhkan sepanjang perjalanan adalah fitnah-fitnah yang kamu sebarkan. Meskipun kamu benar-benar menyesali perbuatanmu dan berusaha memperbaikinya, fitnah-fitnah itu telah menjadi bulu-bulu yang beterbangan entah kemana. Bulu-bulu itu adalah kata-katamu. Mereka dibawa angin waktu ke mana saja, ke berbagai tempat yang tak mungkin bisa kamu duga-duga, ke berbagai wilayah yang tak mungkin bisa kamu hitung!” Tiba-tiba aku menggigil mendengarkan kata-kata Habib Umar. Seolah-olah ada tabrakan pesawat yang paling dahsyat di dalam kepalaku. Seolah-olah ada hujan mata pisau yang menghujam jantungku. Aku ingin menangis sekeras-kerasnya. Aku ingin mencabut lidahku sendiri. “Bayangkan salah satu dari fitnah-fitnah itu suatu saat kembali pada dirimu sendiri… Barangkali kamu akan berusaha meluruskannya, karena kamu benar-benar merasa bersalah telah menyakiti orang lain dengan kata-katamu itu. Barangkali kamu tak ingin mendengarnya lagi. Tetapi kamu tak bisa menghentikan semua itu! Kata-katamu yang telah terlanjur tersebar dan terus disebarkan di luar kendalimu, tak bisa kamu bungkus lagi dalam sebuah kotak besi untuk kamu kubur dalam-dalam sehingga tak ada orang lain lagi yang mendengarnya. Angin waktu telah mengabadikannya.” “Fitnah-fitnah itu telah menjadi dosa yang terus beranak-pinak tak ada ujungnya. Agama menyebutnya sebagai dosa jariyah. Dosa yang terus berjalan diluar kendali pelaku pertamanya. Maka tentang fitnah-fitnah itu, meskipun aku atau siapapun saja yang kamu fitnah telah memaafkanmu sepenuh hati, fitnah-fitnah itu terus mengalir hingga kau tak bisa membayangkan ujung dari semuanya. Bahkan meskipun kau telah meninggal dunia, fitnah-fitnah itu terus hidup karena angin waktu telah membuatnya abadi. Maka kamu tak bisa menghitung lagi berapa banyak fitnah-fitnah itu telah memberatkan timbangan keburukanmu kelak.” Tangisku benar-benar pecah. Aku tersungkur di lantai. “Astagfirulloh hal-adzhim… Astagfirullohal-adzhim… Astagfirulloh hal-adzhim…” Aku hanya bisa terus mengulangi istighfar. Dadaku gemuruh. Air mata menderas dari kedua ujung mataku. “Ajari saya apa saja untuk membunuh fitnah-fitnah itu, Habib. Ajari saya! Ajari saya! Astagfirulloohal-adzhim…” Aku terus menangis menyesali apa yang telah aku perbuat. Habib Umar tertunduk. Beliau tampak meneteskan air matanya. “Aku telah memaafkanmu setulus hatiku, Nak,” katanya, “Kini, aku hanya bisa mendoakanmu agar Allah mengampunimu, mengampuni kita semua. Kita harus percaya bahwa Allah, dengan kasih sayangnya, adalah zat yang Maha terus menerus menerima taubat manusia… Innallooha tawwaabur-rahiim…” Aku disambar halilintar jutaan megawatt yang mengguncangkan batinku! Aku ingin mengucapkan sejuta atau semiliar istighfar untuk semua yang sudah kulakukan! Aku ingin membacakan doa-doa apa saja untuk menghentikan fitnah-fitnah itu! “Kini kamu telah belajar sesuatu”.

setengah berbisik. Pipinya masih basah oleh air mata. Demikianlah sahabat dan saudaraku. Itulah kenapa, fitnah itu “KEJAM”. Lebih kejam dari pada pembunuhan. Bayangkan berapa juta wall di medsos yang kita penuhi kalau 1 kali saja posting fitnah dan itu akan menetap abadi sepanjang masa apalagi kalau di share. Maka setiap kita posting mari di telaah dulu fitnah atau bukan? Kiriman hamba Allah

Wallahua`lam

Senin, 10 Oktober 2016

Kamu Ingin Berjaya,ingin Indonesia berjaya,islam berjaya? Hargai ilmu,oranglain dan Toleransilah

Di sebuah forum, saya pernah ditanya, kapan orang Islam bisa menjadi ilmuwan hebat dan mendunia? Si fulan bertanya sembari menyebutkan banyak temuan-temuan berharga di dunia, yang kini justru diprakarsai oleh orang-orang yang kebetulan tidak memeluk agama Islam, sebut saja facebook, yang dibuat Mark Zuckerberg. Padahal, andaikan saja yang menciptakan jejaring sosial itu orang Islam, pasti bisa menjadi amal jariyah dan bisa dimanfaatkan sebagai media dakwah. Apalagi penemuan besar seperti listrik. Listrik sangat membawa manfaat besar bagi umat manusia. Jelas amal jariyahnya gede. Begitu ujar teman saya.

Dari perbincangan tersebut saya teringat era kejayaan Islam. Sebenarnya dunia Islam pernah menjadi mercusuar dunia, tatkala pada masa kekhalifahan Bani Abbasiyah. Berbagai penemuan penting dan berguna bagi kemanusiaan di berbagai bidang ditemukan oleh ilmuwan muslim saat itu. Di era tersebut pula muncul seorang dokter (tabib) terbaik di dunia, Ibnu Sina (Avicenna). Karya-karyanya menjadi rujukan ilmu kedokteran, hingga sekarang.

Saat itu dunia Islam tengah hebat-hebatnya berkembang, dan dunia Barat masih dalam kejumudan. Amerika? Negara asal Mark Zuckerberg itu bahkan belum ditemukan oleh pelaut Spanyol, Christopher Colombus. Maka cukup ironi apabila statusnya kini berbalik 180 derajat. Di tengah kemajuan bangsa Barat, orang Islam justru jauh tertinggal, baik dari sisi ekonomi, ilmu pengetahuan dan lainnya. Limadza taakharal muslimun, wa taqaddama ghairuhum (mengapa umat Islam mundur dan yang lainnya maju), begitu kegalauan para khotib yang sering saya dengar di tiap khutbah Jum’at.

Lalu apa yang menjadikannya tertinggal? Banyak faktor tentunya, mulai dari faktor yang paling sederhana hingga yang paling rumit. Namun ada ungkapan menarik dari teman diskusi saya tadi, bahwa ia mengaku geram dengan kondisi umat Islam saat ini. Di timur tengah misalnya, negara yang menjadi garda awal dari gerakan Islam, justru berkecamuk dengan berbagai perang saudara. “Saat Barat sudah memikirkan hidup di planet lain, orang Islam masih saja ribut si A sesat!”

Penyakit umat manusia akhir-akhir ini memang merasa dirinya paling benar. Sayangnya, perasaan paling benar itu tidak dilengkapi dengan sikap toleransi dan tenggang rasa. Walhasil, intimidasi atas nama kebenaran seringkali terjadi. Apalagi ketika para ulama’ atau habaibnya ikut memperkeruh suasana. Hal inilah yang perlu menjadi koreksi bersama. Terlebih di Indonesia yang merupakan negara majemuk yang masyarakatnya terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama.

Lalu, masihkah ada harapan umat Islam bisa menjadi unggulan? Jawabannya tentu bisa, asalkan umat Islam mau dan mampu. Mau artinya punya iktikad yang baik untuk mencapai tujuan yang mulia tersebut. Dan mampu membekali diri dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan sikap yang arif dalam menggunakan ilmu tersebut. Indonesia yang dihuni oleh komunitas umat muslim terbesar di dunia harus tampil di depan untuk menjadi bangsa yang maju.

Kemajuan Bani Abbasiyah di masa lampau tidak terlepas dari dua hal. Pertama, menghargai ilmu. Kedua, menghargai orang lain. Ilmu sebagai pemberian dari Allah Swt hendaknya dipelajari, dikaji, dan dikembangkan. Sementara manusia, apapun suku dan agamanya, dia tetaplah ciptaan-Nya yang harus dilindungi dan dijamin keselamatannya. Inilah yang terjadi di era kejayaan Bani Abbasiyah. Banyak sekali diskusi-diskusi mengenai hukum fikih (bahtsul masa’il) dan perkembangan mazhab yang sangat cepat waktu itu. Perbedaan pemikiran dengan yang lain tidak lantas menjadikan seseorang itu memusuhi atau melakukan pengafiran (takfiri). Para ulama saat itu menghargai setiap perbedaan yang ada.

Perbedaan yang terjadi, terutama dalam segi penentuan hukum, negara ikut andil dalam memfasilitasi perbedaan-perbedaan pendapat di tengah umat. Misalnya, negara menyediakan hakim yang sesuai dengan mazhab yang dianut oleh warganya dalam memutuskan suatu perkara. Negara tidak mengintervensi warganya untuk memilih mazhab A atau lainnya.

Hubungan yang harmonis antara warga, ulama, dan negara menjadikan kekhalifahan pada saat itu menjadi jaya.

***
Lalu, bagaimana dengan umat Islam di Indonesia saat ini? Walaupun kenyataannya masih banyak kekerasan atas nama agama di Indonesia, namun teman diskusi saya tadi tetap optimis kalau umat Islam di negara tercinta ini bisa menjadi percontohan umat Islam di seluruh dunia. Karena sampai saat ini, toleransi beragama di Indonesia telah diakui oleh dunia internasional. Dengan jiwa toleransinya itu, Indonesia diyakini bisa menjaga dua kunci kemajuan peradaban: menghargai ilmu dan menghargai orang lain. “Bahkan suatu saat nanti, ada orang Islam yang akan menginjakkan kaki di planet mars!” Begitu pendapat teman saya berapi-api.

Akhirnya, di ujung forum diskusi tersebut saya berpendapat, umat Islam di Indonesia itu sebenarnya mampu untuk memimpin peradaban, apalagi ‘hanya’ tinggal di planet mars. Namun masalahnya untuk saat ini sepertinya belum mau. Buktinya umat Islam masih meributkan “ente syiah”, “ente sunni”, “ente komunis”, dll. Wong permasalahan sejarah yang terjadi 1400-an tahun yang lalu saja masih diperdebatkan, bagaimana mau memikirkan masa depan yang masih mengawang-awang?
Wallahhua’lam.

Penulis : Ibnu Faiz Al-Kabumaniy

*) Penulis adalah santri di PP Nailul Ula Plosokuning Sleman

Tulisan ini dimuat di buletin Santri Jaringan Gusdurian Yogyakarta, edisi 4.

Sumber
http://santrigusdur.com/2015/03/toleransi-kunci-kemajuan-umat-islam/

Minggu, 02 Oktober 2016

Mutiara kata GUS MUS

Nasehat

1.Kebenaran kita berkemungkinan salah, kesalahan orang lain berkemungkinan benar. Hanya kebenaran Tuhan yang benar-benar benar.

2.      Jangan banyak mencari banyak, carilah berkah. Banyak bisa didapat dengan hanya meminta. Tapi memberi akan mendatangkan berkah.

3.      Tidak ada alasan untuk tak bersedekah kepada sesama. Karena sedekah tidak harus berupa harta. Bisa berupa ilmu, tenaga, bahkan senyum.

4.      Apa yang kita makan, habis. Apa yang kita simpan, belum tentu kita nikmat. Apa yang kita infakkan justru menjadi rizki yang paling kita perlukan kelak.

5.      Abadikan kebaikanmu dengan melupakannya.

6.      Tawakkal mengiringi upaya. Doa menyertai usaha.

7.      “Berkata baik atau diam” adalah pesan Nabi yang sederhana tapi sungguh penting dan berguna untuk diamalkan dan disosialisasikan.

8.      Janganlah setan terang-terangan engkau laknati dan diam-diam engkau ikuti.

9.      Mau mencari aib orang? Mulailah dari dirimu!

10.  Hati yang bersih dan pikiran yang jernih adalah sesuatu anugerah yang sungguh istimewa. Berbahagialah mereka yang mendapatkannya.

11.  Meski sudah tahu bahwa memakai kaca mata hitam pekat membuat dunia terlihat gelap, tetap saja banyak yang tak mau melepaskannya.

12.  Awalilah usahamu dengan menyebut nama Tuhanmu dan sempurnakanlah dengan berdoa kepadaNya.

13.  Wajah terindahmu ialah saat engkau tersenyum. Dan senyum terindahmu ialah yang terpantul dari hatimu yang damai dan tulus.

14.  Ada pertanyaan yang ‘tidak bertanya’; maka ada jawaban yang ‘tidak menjawab’. Begitu.

15.  Sambutlah pagi dengan menyalami mentari, menyapa burung-burung, menyenyumi bunga-bunga, atau mendoakan kekasih. Jangan awali harimu dengan melaknati langit!

16.  Kalau Anda boleh meyakini pendapatmu, mengapa orang lain tidak boleh?

(Dikutip dari: Mencari Bening Air Mata Renungan A Mustofa Bisri karya Gus Mus dan di twitter beliau serta di website beliau www.gusmus.net).

Senin, 22 Agustus 2016

Doa 17 Agustus 2016

17 AGUSTUS 2016

GUS MUS

Kawan-kawan Indonesia Optimis akan menyelenggarakan 17an secara virtual/digital. Aku diminta ikut terlibat baca doa, maka anakku Bisri Mustofa pun merekam doaku ini:

Ya Allah ya Tuhan kami,
Wahai Keindahan yang menciptakan sendiri segala yang indah,
Wahai Pencipta yang melimpahkan sendiri segala anugerah
Wahai Maha Pemurah yang telah menganugerahi
kami negeri sangat indah dan bangsa yang menyukai keindahan,
Ya Allah yang telah memberi kami kemerdekaan yang indah,

Demi nama-nama agungMu yang maha indah
Demi sifat-sifat suciMu yang maha indah
Demi ciptaan-ciptaanMu yang serba indah
Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
kepekaan menangkap dan mensyukuri keindahan anugerahMu.
Keindahan merdeka dan kemerdekaan
Keindahan hidup dan kehidupan
Keindahan manusia dan kemanusiaan
Keindahan kerja dan pekerjaan
Keindahan sederhana dan kesederhanaan
Keindahan kasih sayang dan saling menyayang
Keindahan kebijaksanaan dan keadilan
Keindahan rasa malu dan tahu diri
Keindahan hak dan kerendahan hati
Keindahan tanggung jawab dan harga diri
Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
kemampuan mensyukuri nikmat anugerahMu
dalam sikap-sikap indah yang Engkau ridlai
Selamatkanlah jiwa-jiwa kami
dari noda-noda yang mencoreng keindahan martabat kami
Pimpinlah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
ke jalan indah menuju cita-cita indah kemerdekaan kami
Kuatkanlah lahir batin kami
untuk melawan godaan keindahan-keindahan imitasi
yang menyeret diri-diri kami dari keindahan sejati
kemanusiaan dan kemerdekaan kami
Merdekakanlah kami dari belenggu penjajahan apa saja
selain penjajahanMu
termasuk penjajahan diri kami sendiri
Kokohkanlah jiwa raga kami
untuk menjaga keindahan negeri kami.
Ya Malikal Mulki Ya Allah yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa
Jangan kuasakan atas kami --karena dosa-dosa kami--
penguasa-penguasa yang tak takut kepadaMu
dan tak mempunyai belas kasihan kepada kami.
Anugerahilah bangsa kami pemimpin yang hatinya
penuh dengan keindahan cahaya kasihsayangMu
sehingga kasihsayangnya melimpahruahi rakyatnya
Jangan Engkau berikan kepada kami pemimpin
Yang merupakan isyarat kemurkaanMu atas bangsa kami

Wahai Maha Cahya di atas segala cahya
Pancarkanlah cahyaMu di mata dan pandangan kami
Pancarkanlah cahyaMu di telinga dan pendengaran kami
Pancarkanlah cahyaMu di mulut dan perkataan kami
Pancarkanlah cahyaMu di hati dan keyakinan kami
Pancarkanlah cahyaMu di pikiran dan sikap kami
Pancarkanlah cahyaMu di kanan dan kiri kami
Pancarkanlah cahyaMu di atas dan bawah kami
Pancarkanlah cahyaMu di dalam diri kami
Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Agar kami dapat menangkap keindahan ciptaanMu dan meresapinya
dapat menangkap keindahan anugerahMu dan mensyukurinya
Agar kami dapat menangkap keindahan jalan lurusMu dan menurutinya
dapat menangkap keburukan jalan sesat setan dan menghindarinya

Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Agar kami dapat menangkap keindahan kebenaran dan mengikutinya
dapat menangkap keburukan kebatilan dan menjauhinya
Agar kami dapat menangkap keindahan kejujuran dan menyerapnya
dapat menangkap keburukan kebohongan dan mewaspadainya
Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Sirnakan dan jangan sisakan sekelumit pun kegelapan
di batin kami.
Ya Maha Cahya di atas segala cahya
Jangan biarkan sirik dan dengki
hasut dan benci
ujub dan takabur
kejam dan serakah
dusta dan kemunafikan
gila dunia dan memuja diri
lupa akherat dan takut mati
serta bayang-bayang hitam lainnya
menutup pandangan mata-batin kami
dari keindahan wajahMu.
menghalangi kami
mendapatkan kasihMu
menghambat sampai kami
kepadaMu.

Ya Allah ya Tuhan kami,
Ampunilah dosa-dosa kami
Dosa-dosa para pemimpin dan bangsa kami
Merdekakanlah kami dan kabulkanlah doa kami.
Amin.

Selasa, 21 Juni 2016

Toleransi beragama Versi...

Toleransi beragama
Oleh : Cak Nun

Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu belajar di Jogja. Waktu itu, tiap Rabu malam, saya dan teman- teman memilih nglurug ke patang puluhan, rumahnya Cak Nun, ini panggilan akrabnya penyair dan kiai mbeling Emha Ainun Nadjib.

Kita bikin forum melingkar di situ. Biasanya kita bicara soal kesenian atau kebudayaan, tapi juga ngobrolin soal keagamaan.

Forum itu diprakarsai oleh Sanggar Shalahuddin. Komandannya anak Solo, Nasution Wahyudi. Ini nama asli Jawa, nggak ada hubungannya dgn Nasution yang dari Medan. Pesertanya juga tidak cuma mahasiswa atau pemuda yang beragama Islam. Pendek
kata, pemeluk berbagai agama berkumpul melingkar disitu.

Suatu malam, Cak Nun tanya pada kami di forum itu.
"Apakah anda semua punya tetangga?"

Wah, saya sebenarnya belum punya. Tetapi saya anak kost, tentu saja kamar sebelah saya bisa disamakan dengan tetangga. Tetangga kost. Jadi saya ikut-ikutan saja menjawab : "Tentu saja punya".

Cak Nun melanjutkan bertanya : "Punya istri enggak tetangga Anda?"

Sebagian hadirin menjawab : "Ya, punya dong".
Saya diam saja. Rasanya tetangga kost saya bujangan semua. Kebanyakan jomblo. Maklum anak desa.
Nggak pede ngajak pacaran teman kampusnya.
Yang menarik adalah pertanyaan berikutnya :
"Apakah anda pernah lihat kaki istri tetangga Anda itu?
Jari-jari kakinya lima atau tujuh? Mulus atau ada bekas korengnya ?"

Saya mulai kebingungan. Nggak ngeh sama arah pembicaraan Cak Nun.

Kebanyakan menjawab : "Tidak pernah memperhatikan Cak. Ono opo Cak?"

Cak Nun ndak peduli.
Dia tanya lagi : "Body-nya sexy enggak?"

Kami tak lagi bisa menahan tertawa. Geli deh.
Apalagi saya yang benar-benar tidak faham arah pembicaraan sang Kiai mbeling itu.

Cuma Cak Nun yang tersenyum tipis.
Jawabannya bagus banget. Dan ini senantiasa saya ingat sampai hari ini. Sebuah prinsip pergaulan untuk sebuah
negeri yang memilih Pancasila : "Jadi ya begitu. Jari kakinya lima atau tujuh. Bodynya sexy atau tidak bukan
urusan kita,kan? Tidak usah kita perhatikan, tak usah kita amati, tak usah kita dialogkan, diskusikan atau
perdebatkan. Biarin saja".

"Kenapa cak?" salah satu teman bertanya, penasaran.

"Ya apa urusan kita ? Nah, keyakinan keagamaan orang lain itu ya ibarat istri orang lain. Ndak usah diomong-omongkan, ndak usah dipersoalkan benar salahnya, mana yang lebih unggul atau apapun. Tentu, masing-masing suami punya penilaian bahwa istrinya
begini begitu dibanding istri tetangganya, tapi cukuplah disimpan didalam hati saja".

Saya pun menangkap apa yang dia maksudkan.
Saya setuju dengan pandangan Cak Nun.
Dia melanjutkan serius : "Bagi orang non-Islam, agama Islam itu salah. Dan itulah sebabnya ia menjadi orang non-Islam. Kalau dia beranggapan atau meyakini bahwa Islam itu benar ngapain dia jadi non-Islam? Demikian juga, bagi orang Islam, agama lain itu salah, justru berdasar itulah maka ia menjadi orang Islam. Tapi, sebagaimana istri tetangga, itu disimpan saja didalam hati, jangan diungkapkan, diperbandingkan, atau dijadikan bahan seminar atau pertengkaran.

Biarlah setiap orang memilih istri sendiri-sendiri, dan jagalah kemerdekaan masing-masing orang untuk menghormati dan mencintai istrinya masing-masing, tak usah rewel bahwa istri kita lebih mancung hidungnya karena Bapaknya dulu sunatnya pakai calak dan tidak
pakai dokter, umpamanya. Dengan kata yang lebih jelas, teologi agama-agama tak usah dipertengkarkan, biarkan masing-masing pada keyakinannya. "

Mengasyikkan. Saya kagum dibuatnya.

Cak Nun terus berkata : "Itu prinsip kita dalam memandang berbagai agama. Sementara itu orang muslim yang mau melahirkan padahal motornya gembos, silakan pinjam motor tetangganya yang beragama Katolik untuk mengantar istrinya ke rumah sakit. Atau, Pak Pastor yang sebelah sana karena baju misanya kehujanan, padahal waktunya mendesak, dia boleh pinjam baju koko tetangganya
yang NU maupun yang Muhamadiyah. Atau ada orang Hindu kerjasama bikin warung soto dengan tetangga Budha, kemudian bareng-bareng bawa colt bak ke pasar dengan tetangga Protestan untuk kulakan bahan-bahan jualannya.
Begitu."

Dia melanjutkan serius : "Bagi orang non-Islam, agama Islam itu salah. Dan itulah sebabnya ia menjadi orang non-Islam. Kalau dia beranggapan atau meyakini bahwa Islam itu benar ngapain dia jadi non-Islam? Demikian juga, bagi orang Islam, agama lain itu salah, justru berdasar itulah maka ia menjadi orang Islam. Tapi, sebagaimana istri tetangga, itu disimpan saja didalam hati, jangan diungkapkan, diperbandingkan, atau dijadikan bahan seminar atau pertengkaran.

Biarlah setiap orang memilih istri sendiri-sendiri, dan jagalah kemerdekaan masing-masing orang untuk menghormati dan mencintai istrinya masing-masing, tak usah rewel bahwa istri kita lebih mancung hidungnya karena Bapaknya dulu sunatnya pakai calak dan tidak
pakai dokter, umpamanya. Dengan kata yang lebih jelas, teologi agama-agama tak usah dipertengkarkan, biarkan masing-masing pada keyakinannya. "

Mengasyikkan. Saya kagum dibuatnya.

Cak Nun terus berkata : "Itu prinsip kita dalam memandang berbagai agama. Sementara itu orang muslim yang mau melahirkan padahal motornya gembos, silakan pinjam motor tetangganya yang beragama Katolik untuk mengantar istrinya ke rumah sakit. Atau, Pak Pastor yang sebelah sana karena baju misanya kehujanan, padahal waktunya mendesak, dia boleh pinjam baju koko tetangganya
yang NU maupun yang Muhamadiyah. Atau ada orang Hindu kerjasama bikin warung soto dengan tetangga Budha, kemudian bareng-bareng bawa Mobil colt bak ke pasar dengan tetangga Protestan untuk kulakan bahan-bahan jualannya.
Begitu....."

Kami semua terus menyimak paparannya.

"Jadi ndak usah meributkan teologi agama orang lain. Itu sama aja anda ngajak gelut tetangga anda. Mana ada orang yang mau isterinya dibahas dan diomongin tanpa ujung pangkal. Tetangga-tetangga berbagai pemeluk agama, warga berbagai parpol, golongan,
aliran, kelompok, atau apapun, silakan bekerja sama di bidang usaha perekonomian, sosial, kebudayaan, sambil saling melindungi koridor teologi masing-masing. "

"Kerjasama itu dilakukan bisa dengan memperbaiki pagar bersama-sama, bisa gugur gunung membersihkan kampung, bisa pergi mancing bareng bisa main gaple dan remi bersama. Tidak ada masalah lurahnya Muslim, cariknya Katolik, kamituwonya Hindu, kebayannya Gatholoco, atau apapun. Itulah lingkaran tulus hati dgn hati. Itulah maiyah," ujarnya.

Ketika mengatakan itu nada Cak Nun datar, nyaris tanpa emosi. Tapi serius dan dalam. Saya menyimaknya sungguh-sungguh. Dan saya catat baik-baik dalam hati saya. Sayangnya dunia memang tidak ideal.
Di Ambon dan Palu, misalnya saya lihat terlalu banyak orang usil mengurusi isteri tetangganya. Begitu juga di berbagai tempat di dunia. Di Bosnia. Atau yang paling baru di Irak dan Afghanistan. Akibatnya ya perang dan hancur-hancuran. Menyedihkan.

Sangat menyedihkan.

badingkut.blogspot.co.id

Senin, 20 Juni 2016

Mahabbah

Oh Allah, anugerahkanlah kami cinta-Mu,
Dan cinta kepada siapapun yang mencintai-Mu
Dan amalan yang akan membimbing kami kepada cinta-Mu.
sebuah doa Nabi Muhammad SAW)
Mahabbah menurut arti bahasa adalah

Sabtu, 18 Juni 2016

Moderat ISLAM (Habib umar bin hafidz)

MODERAT SEBAGAI SALAH SATU INTI DARI AGAMA
MERUPAKAN suatu yang harus tertanam di dalam hati orang-orang Islam bahwa lurus dan moderat merupakan salah satu inti dari agama dan syariat mereka yang suci ini. Juga, meru­pakan ajakan dari Allah kepada mereka melalui Sang Pemimpin makhluk.

Sabtu, 11 Juni 2016

Wasiat Nasehat Imam Syafi’i

Wasiat Nasehat Imam Syafi’i
• Seseorang yang mencoba melakukan apa-apa yang dilarang Allah swt selain dosa syirik, masih lebih daripada dia berfikir dengan pandangan ilmu kalam.
• Jika aku melihat seseorang yang ahli hadits, seakan-akan aku melihat seseorang dari sahabat Nabi saw. Mereka telah menjaga untuk kita keaslian sunnah Nabi Muhammad saw, maka mereka berhak mendapat pujian dari kita. Dan fiqih adalah tuannya ilmu, karena dengannnya hadits dapat dipahami.
.... Read more

Wasiat Nasehat Imam Ghazali Ra

Wasiat Nasehat Imam Ghazali Ra
“Kehidupan seorang muslim tidak dapat dicapai dengan sempurna, kecuali mengikuti jalan Allah SWT yang dilalui secara bertahap. Tahapan-tahapan itu antara lain

Wasiat Nasehat Syekh Abdul Qadir Al-Jailany.

Wasiat Nasehat Syekh Abdul Qadir Al-Jailany.
• Ikutilah Sunnah rasul dengan penuh keimanan, jangan mengerjakan bid’ah, patuhlah selalu kepada Allah swt dan Rasulnya, janganlah melanggar. Junjung tinggi tauhid, jangan menyekutukan Allah swt, selalu sucikan Allah swt, dan jangan berburuk sangka kepadanya. Pertahankanlah kebenarannya, jangan ragu sedikitpun. 

Wasiat Nasehat Syekh Abul Hasan Ali Asy Syadzili

Wasiat Nasehat Syekh Abul Hasan Ali Asy Syadzili
• Jika Kasyaf bertentangan dengan Al Qur’an dan Sunah, tinggalkanlah Kasyaf dan berpeganglah pada Al Qur’an dan Sunah. Katakan pada dirimu : Sesungguhnya Allah swt menjamin keselamatan saya dalam kitabnya dan sunah Rasulnya dari kesalahan, bukan dari Kasyaf, Ilham, maupun Musyahadah sebelum mencari kebenarannya dalam Al Qur’an dan Sunah terlebih dahulu.
• Kembalilah dari menentang Allah swt, maka engkau menjadi Ahli Tauhid. Berbuatlah sesuai dengan rukun-rukun Syara’, maka engkau menjadi Ahli Sunah. Gabungkanlah keduanya, maka engkau menuju kesejatian.

RUMAH DI DALAM DIRI SEORANG HAMB


RUMAH DI DALAM DIRI SEORANG HAMBA
Dalam kitab Nuzhatul Maajalis wa muntakhabu annafa'is (Assaffury), bahwa :
أوحى الله إلى موسى عليه السلام , أني خلقت في جوف عبدي بيتاً وسميته قلباً وجعلت أرضه المعرفه , وسماءه الايمان , وشمسه الشوق , وقمره المحبَّة , وترابه الهمَّة , ورعده الخوف , وبرقه الرَّجاء , وغمامه الفضل , ومطره الرَّحمة , وشجره الوفاء وثمره الحكمة , ونهاره الضياء , وليله المعصية وهي الظلمة , وله باب من العلم , وباب من الحلم , وباب من اليقين , وباب من الغيرة , وله ركن من الأُنس , وركنٌ من التَّوكل , وركن من الصِّدق , وعليه قفل من الفكر لا يطلع على ذلك البيت غيري . (نزهة المجالس ومنتخب النفائس - الصفورى)
Allah subhanahu wata'ala telah mewahyukan kepada Nabi Musa alaihissalam bahwa AKU menciptakan dlm diri hambaKu sebuah rumah. Rumah itu KU beri nama hati.
Buminya adalah Makrifat. Langitnya adalah Iman

Ibunda Sitti Fathimah Azzahra-ra

Sitti Khadijah ra, ibunda Sitti Fathimah Azzahra' ra, adalah seorang wanita keturunan salah satu suku yang paling terkemuka di Jazirah Arabia, suku Qureisy. Ayahnya bernama Khuwailid bin Asad bin Abdil Uzza bin Qushay. Silsilahnya bertemu dengan silsilah Rasulallah saw pada datuk mereka yang bernama Qushay, induk semua anak suku Qureiys.
Khuwailid terkenal keberaniannya ketika ia menantang Raja Tubba yang hendak memboyong HAJAR ASWAD ( Batu Hitam ) dari Makkah ke Yaman. Meskipun Raja Tubba mempunyai pasukan kuat, tetapi Khuwailid tetap teguh mempertahankan benda suci lambang agama orang-orang Qureiys itu. Keberanian dan keteguhan tekad Khuwailid yang dilandasi kecintaan kepada 

Kamis, 09 Juni 2016

THORIQOT DAN SEJARAHNYA

Tarekat berasal dari bahasa Arab thariqah, jamaknya tharaiq, yang berarti:
(1) jalan atau petunjuk jalan atau cara,
(2) Metode, system (al-uslub),
(3) mazhab, aliran, haluan (al-mazhab),
(4) keadaan (al-halah),
(5) tiang tempat berteduh, tongkat, payung (‘amud al-mizalah).
Sedangkan menurut istilah, Tarekat

Rabu, 08 Juni 2016

KH SIRAJUDIN ABBAS

Biografi KH Sirajuddin Abbas (1905-1980)
Di kalangan ulama Indonesia, nama kiai Haji Sirojuddin Abbas sudah bukan nama asing

Berguru Dg Alam Lain Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar
Di antara mereka ber-tajassud kepadaku di bumi,
yang lainnya ber-tajassud di udara.
Di antara mereka ber-tajassud di manapun aku berada,
yang lainnya ber-tajassud di langit.

Selasa, 07 Juni 2016

Aliran Aliran Islam

ALIRAN-ALIRAN DALAM ISLAM
Aliran dalam islam mulai tampak pda saat perang shiffin (37 H) khalifah ‘Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyah, aliran-aliran tersebut yaitu :
1.      Khawarij
khawarij adalah pengikut ‘Ali yang

Senin, 06 Juni 2016

Bertasawuf , haruskah???

Mestikah Manusia Bertasawuf?
Sabtu, 15 Desember 20120 komentar
Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar
Barang siapa bertasawuf tanpa berfikih maka dia zindiq Barang siapa berfikih tanpa bertasawuf maka dia fasik Barang siapa menggabung keduanya maka dia akan sampai pada hakikat

Jumat, 03 Juni 2016

Islam Rahmatan lil ’Alamin

Islam Rahmatan lil ’Alamin
SARATRI WILONOYUDHO  • 
1 Oktober 2015
Caknun.com#Esai #Khasanah
Fenomena munculnya kelompok-kelompok Islam “radikal” yang selalu

2016#Apa?#36CakNun

2016
Dunia maya media sosial pada tanggal 27 Mei 2016 kemarin diramaikan oleh #63TahunCakNun yang menempatkan tagar itu masuk dalam trending topic linimasa Twitter, menyelinap ‘menganggu’ jajaran trending topic yang umumnya diisi isu politik nasional, selebritas

Istighfar

Dapatkah kalian menghitung berapa banyak dosa atau perbuatan baik yang telah kalian lakukan? Tidak. Mereka hilang dari ingatan kalian, tetapi chip

Tumpuan (Bearing)

Bearing (Tumpuan)
Bearing adalah bagian dari jembatan yang memfasilitasi beban-beban

Pengertian gaya ( yg perlu diketahui)

Pengetahuan mengenai gaya adalah sangat penting dalam mempelajari statika atau mekanika rekayasa (teknik). Seperti kita ketahui, mekanika rekayasa mempelajari perilaku suatu sistem struktur jika dikenai gaya/beban. Berikut adalah hal-hal

Qona'ah

Kalam Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi
Qana’ah adalah suatu sikap merasa cukup dengan pembagian rizki yang diberikan Allah, dan menyandarkan kebutuhan hanya kepada Allah SWT. Seorang yang qana’ah akan memohon hanya kepada-Nya, tidak kepada yang lain. Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad bersyair:
Andai dirimu ridha dengan bagian yang dijatahkan kepadamu, niscaya dirimu hidup penuh kenikmatan.
Namun bila dirimu tiada pernah ridha

Biografi Habib Umar Bin Hafid serta Ceramah

Biografi Habib Umar bin Hafidz Sang Ulama Besar Abad Ini
Di abad ini masyarakat muslim seharusnya semakin bersyukur dengan banyaknya kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah kepada mereka, terutama kenikmatan besar dengan hadirnya ulama-ulama besar yang mampu menjadi tempat kembali bagi setiap hati yang tengah gersang dan membutuhkan keteduhan. Dari sekian banyak ulama abad ini yang sangat berpengaruh dan

Kamis, 02 Juni 2016

Perbudakan Pancaindera

PERBUDAKAN PANCAINDERA
Begitu entengnya manusia membuka mulut. Begitu mudahnya manusia menggerakkan bibir. Begitu gampangnya manusia mengekspresikan pendapatnya. Sampai-sampai

RINGKASAN SEJARAH PARA IMAM DAN MUHADDITSIN DAN MUHADDITSIN ( SETELAH ROSULULLOH )

RINGKASAN SEJARAH PARA IMAM
DAN MUHADDITSIN DAN MUHADDITSIN
Al Hafidh Al Muhaddits Al Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris As Syafii
rahimahullah
Dikenal dengan gelar Imam Syafii, lahir pada th 150H dan wafat pada 204H, berkata imam Ahmad bin Hanbal (Imam Hanbali) bahwa tiada kulihat seorang yang lebih mengikuti hadits selain Muhammad bin Idris Assyafii, berkata pula Imam Ahmad (yang
merupakan murid dari Imam Syafii) aku mendoakan Syafii selama 30 tahun setiap malamnya, dan Imam Syafii ini berguru kepada Imam Malik, dan ia telah hafal Alqur;an sebelum usia 10 tahun, dan pada usia 12 tahun ia telah hafal Kitab Al Muwatta’ karangan Imam Malik yang berisi sekitar 2000 hadits dengan

Kisah Nabi Muhammad SAW.

25. Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah nabi pembawa risalah Islam, rasul terakhir penutup rangkaian nabi-nabi dan rasul-rasul Allah SWT di muka bumi. Ia adalah salah seorang dari yang tertinggi

Kisah Nabi Yunus AS,zakariya AS, yahya AS, isa AS

21. Yunus AS
Nabi Yunus bin Mata diutus oleh Allah SWT untuk menghadapi penduduk Ninawa, suatu kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan. Berulang kali Nabi Yunus AS memperingatkan mereka, tetapi

KISAH NABI HARUN AS, DAUD AS, SULAIMAN AS ,ILLYAS AS ,ILYASA AS

16. Harun AS
Nabi Harus AS diutus oleh Allah SWT untuk membantu tugas kerasulan Nabi Musa AS. Dalam

KISAH NABI YUSUF AS, AYYUB AS, ZULKIFLI AS,SYU'AIB. AS, MUSA AS

,11. Yusuf AS
Putra tersayang Nabi Ya'qub AS
Nabi Yusuf AS adalah salah satu dari 12 orang putra Nabi Ya'qub AS. Rasa sayang Ya'qub yang berlebihan terhadapnya membuat saudara-saudaranya menjadi iri hati terhadapnya. Lebih dari itu, wajah Yusuf pun jauh lebih tampan dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain.

Rabu, 01 Juni 2016

KISAH NABI IBRAHIM AS,ISMAIL.AS, LUTH.AS, ISHAQ.AS,YA'QUB.AS

6. Ibrahim AS
Ibrahim dilahirkan di Babylonia

Kisah NABI ADAM AS,IDRIS AS ,NUH AS,HUD AS, DAN SALEH AS

1. Adam AS
Manusia pertama diciptakan
Manusia pertama di dunia, moyang dari seluruh umat manusia. Diciptakan dari tanah oleh Allah

MAKNA CINTA INDONESIA UNTUK ANAK CUCU

PESAN CINTA INDONESIA
Pesan yang sangat penting bagi penerus bangsa Indonesia perihal Pancasila, Nasionalisme, Merah-Putih, Cinta Tanah Air, dan NKRI. Berikut adalah diantara pesan-pesan beliau:

Tasawuf (Al Habib Luthfi)

Pengamalan Tasawuf Ala Al Habib Luthfi
Berikut ini petikan wawancara crew Habibluthfiyahya.net dengan Al Habib Luthfi bin Yahya. Dalam wawancara kali ini Al Habib menjelaskan bagaimana tasuf dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini petikan wawancara crew Habibluthfiyahya.net dengan Al Habib Luthfi bin Yahya. Dalam wawancara kali ini Al Habib menjelaskan bagaimana tasuf dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

HAKIKAT IKHLAS

HAKIKAT IKHLAS
Kami, aku dan kakakku Kiai Cholil Bisri, mendengar dari guru kami Syeikh Yasin Al-Fadani dan ayah kami Kiai Bisri Mustofa –rahimahumuLlah, masing-2 berkata:
Aku bertanya kpd

Selasa, 31 Mei 2016

Sejarah Hadist Dho'if ( SETELAH ROSULULLOH)

Pengertian HADITS DHO’IF
Hadits Dhoif adalah hadits yang lemah hukum sanad periwayatnya atau pada hukum matannya, mengenai beramal dengan hadits dhaif merupakan hal yang diperbolehkan oleh para Ulama Muhadditsin, Hadits dhoif tak dapat dijadikan Hujjah atau dalil dalam suatu hukum, namun tak sepantasnya kita

MENGIRIM PAHALA DAN BACAAN KEPADA MAYIT

MENGIRIM PAHALA DAN BACAAN KEPADA MAYIT
1.Ucapan Imam Nawawi dalam Syarah Nawawi ala Shahih Muslim Juz 1 hal 90 menjelaskan

METODE KONSTRUKSI DAN BEBERAPA CONTOH METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

METODE KONSTRUKSI DAN BEBERAPA CONTOH METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Ho Steven, dkk. Studi Kasus Terhadap Pelaksanaan Basement 5 Lantai Di Wilayah Surabaya Barat. Jurnal Teknik Sipil: Universitas Kristen Petra.
Wahyu Adi Satriawan. Perbandingan metode pelaksanaan konstruksi basement top down dengan bottom up. Universitas Indonesia.(http://denianaksipil.blogspot)
Metode Konstruksi
Metode konstruksi merupakan proses yang digunakan untuk membuat pelaksanaan proyek menjadi

JENIS KONTRAK PROYEK KONSTRUKSI

JENIS KONTRAK PROYEK KONSTRUKSI
Tiga jenis kontrak pada proyek konstruksi adalah :

REKAYASA LALU LINTAS

REKAYASA LALU LINTAS
Tujuan
merencanakan agar bagaimana caranya suatu jalan bisa terus mengakomodir kendaraan yang lewat dengan

Pengertian Konstruksi Rangka Baja

KONSTRUKSI RANGKA BAJA
Pengertian
Konstruksi rangka baja adalah suatu konstruksi yang dibuat dari susunan batang-batang baja yang membentuk kumpulan segitiga, dimana setriap pertemuan beberapa batang disambung pada alat pertemuan/simpul dengan menggunakan alat penyambung (bout,paku keeling dan las lumer).

Senin, 30 Mei 2016

Mekanika Tanah

Mekanika Tanah
Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat

Arti Hidraulika

pengertian hidrolika :
Dari ilmusipil.com oleh: chairil Nizar
Secara lebih singkat
Hidrolika adalah bagian dari “hidrodinamika” yang terkait dengan gerak air atau mekanika aliran.
Ditinjau dari mekanika aliran, terdapat dua macam aliran yaitu aliran

Software umum teknik sipil

Software teknik sipil berguna untuk mempermudah

REKAYASA GEMPA (Beban Gempa dan Pengaruhnya Terhadap Struktur Bangunan)

REKAYASA GEMPA
(Beban Gempa dan Pengaruhnya Terhadap Struktur Bangunan)
Gempa bumi adalah guncangan yang dirasakan di permukaan bumi akibat pergerakan antar lempeng-lempeng di lapisan bagian luar bumi, letusan gunung berapi dan juga ledakan yang dibuat oleh manusia.
Dalam hubungannya dengan desain

Minggu, 29 Mei 2016

Makna Mimpi

Dari Guru Mulia
Al Habib Munzir Al Musawa
Rasul saw bersabda :
" Barangsiapa yg melihat hal yg baik dalam mimpinya maka itu dari Allah, maka ucapkanlah alhamdulillah, dan jika ia mimpi buruk maka itu dari syaitan maka ucapkanlah Ta\’awwudz (audzubillahi minassyaytanirrajim) maka

Do'a Nabi Yunus Keluar Dari Kegelapan

MUNAJAT DALAM KEGELAPAN
Ketika sanubariku keruh dan terbenam dalam gelapnya kesulitan dan kesempitan, ......
sanubariku meraung menahan sakitnya benturan benturan permasalahan yang
bagaikan hujan lebat terus mendera tubuhku, aku berusaha menghindar dan
menyelamatkan diri, namun hantaman hantaman kesulitan tindih menindih membuatku roboh tak berdaya, panca inderaku gelap tak memiliki rasa, mataku terbuka dan seluruh pemandangan berubah menjadi selubung

Sabtu, 28 Mei 2016

Makna "Wong"

Gelem nglakoni bagus, najan ra seneng se' dilakoni sebab iku "perintah", neng ikhlas, mergo seneng karo sing akon.
Ra gelem nglakoni elek seng disenengi, mergo iku dilarang, neng iklas, mergo se' nglarang Se' disenengi.
Pengetahuan adalah

Kamis, 26 Mei 2016

Manajemen Konstruksi

Manajemen Konstruksi
Yang dimaksud dengan proyek adalah

Potensi dan Mineral Ikutan pada Lapangan Panas Bumi di Dataran Tinggi Dieng

Cadangan energi panas bumi yang ada di Dataran Tinggi Dieng sebesar 400 megawatt. Dari potensi tersebut yang sudah dieksplorasi dan menghasilkan listrik sebesar 60 MW (PT GEO DIPA ENERGI)
Sebagai sebuah sistem hydrothermal, panas bumi mengandung

Tegangan regangan Modulus elastisitas dalam Teknik Sipil

Pada ilmu fisika
Tegangan, regangan, dan modulus elastisitas terjadi pada benda yang dikenai gaya tertentu akan mengalami perubahan bentuk. Perubahan bentuk bergantung pada arah dan letak gaya-gaya tersebut diberikan. Ada tiga jenis perubahan bentuk yaitu regangan, mampatan, dan geseran.
Regangan. Renggangan merupakan

Senin, 23 Mei 2016

Cara memilih BAJA RINGAN

Baja Ringan

- Dilihat dulu merknya apa? apakah dari pabrikan terkenal atau yang kurang terkenal karena merk biasanya mempengaruhi kualitas baja ringan tersebut.

Dipegang bagai mana tingkat kelenturan apakah terlalu lentur atau terlalu keras ? baja ringan yang bagus tidak terlalu keras dan tidak terlalu lentur.

Dilihat ketebalannya berapa ? untuk ketebalan standar yaitu 0.75 mm untuk baja ringan yang bagus pasti di setiap batangnya ada cap tanggal pembuatannya dan cap SNI jangan sampai beli yang gak ada capnya yah
karena kita tidak bisa mengenali apakah ketebalan baja ringan tersebut benar 0,75 atau 0,65 kalo ada capnya setiap batang kan kita gak susah susah untuk mengukur ketebalan baja dengan alat pengukur mikro meter.

Tanya jenis baja ringannya karna baja ringan ada 2 jenis
- Galvanize dan
-  Zincalume
namun untuk baja yang lebih bagus itu adalah jenis Zincalume karna memiliki komposisi terbaik yaitu  dengan campuran 55% alumunium 43.5 % zinc dan 1,5 % adalah silicon.

Tanya berapakah jarak kuda kuda baja ringan nanti yang akan terpasang, untuk jarak kuda kuda standar yaitu 120 cm itu maksimal jadi jangan sampai lebih dari 120 cm lebih rapat lebih baik.

Tanyakan berapakah jarak Web yang akan dipasang berapa ? karna jarak web akan sangat berpengaruh terhadap kekuatan kuda kuda baja ringan. WEB ( Kaki kaki yang menopang kuda kuda baja ringan) jarak web maksimal adalah 150 cm

Tanyakan surat garansi berapa lama yang akan diberikan untuk garansi pemasangan di rumah anda.

Mintalah gambar perencanaan untuk pemasangan atap di rumah anda karna gambar akan menjadi acuan untuk anda nantinya bagaimana jarak kuda kuda dan bagaimana model kuda-kuda baja ringan yang akan di pasang dirumah anda.dan untuk derajat kemiringa standar adalah 30 derajat untuk genteng keramik,morando,beton dan sejenisnya kalo untuk genteng metal bisa di 25 derajat. derajat kemiringan juga berpengaruh terhadap kebocoran atap rumah anda jika derajat kemiringan terlalu landai maka
air akan tampias masuk kerumah anda.

Berikut sedikit ilmu yang pernah saya dapat semoga bermanfaat bagi anda.
www.bajaringan.net

Kelebihan dan kekurangan Rangka Atap Baja Ringan Galvalum-Zincalum

Kelebihan dan Kekurangan Rangka Atap Baja Ringan Galvalum-Zincalum

1. Baja Ringan Galvalum-Zincalum

#   KELEBIHAN

- Baja Ringan berkualitas tinggi

- Garansi yang lama
- perakitannya yang begitu sangat efisien dan praktis,
-Bahan Galvalum/Zincalume Steel (HI -TEN G550 43.5% Zinc + Aluminium 55% + Si 1, 5%)
- Ketebalan pelapisan bervariasi.
- Anti Rayap & Tahan Karat
- Tenaga Pemasangan yg mudah
- Tingkat keamanan tinggi
- Ramah Lingkungan
- Cocok untuk segala type atap : Seng, Spandek, Genteng metal, Genteng Keramik, Genteng Beton, Onduline
- Zincalum bersifat tidak merambatkan atau membesarkan api (non combustible), hal ini karena dalam material zincalum terdapat sistem perlindungan khusus yang disebut dengan "Fire Resistance".
- Material zincalum tidak mempunyai nilai muai dan susut.

# KELEMAHAN

- Atap Galvalum akan lebih menyerap panas, sehingga dapat mempengaruhi suhu didalam ruangan dibandingkan dengan kayu. Dan itu juga tergantung dari lokasi rumah tersebut, yaitu terletak pada daerah iklim tropis atau non tropis.
-  yaitu masih kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa melakukan pemasangan rangka Atap Galvalum, sehingga biaya pemasangan rangka Atap Galvalum baja ringan lebih tinggi .
-Sistem Pemasangan Rangka Atap Galvalum lebih rapat, sehingga terlihat kurang menarik jika tidak ditutupi dengan plafon.

Tawasul

TAWASSUL
Allah swt sudah memerintah kita melakukan tawassul. Tawassul adalah

Sabtu, 21 Mei 2016

Arti Mengambil Keberkahan (Tabarruk)

TABARRUK
(mengambil keberkahan dari bekas atau tubuh shalihin)
Banyak orang yang keliru

PAHLAWAN NASIONAL

1.       Abdoel Moeis –  Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 30 Agustus 1959 – Keppres No. 218 Tahun 1959.
2.       Ki Hadjar Dewantara – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 28 November 1959 – Keppres No. 305 Tahun 1959.
3.       Raden Mas Soerjopranoto – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 30 November 1959 – Keppres No. 310 Tahun 1959.
4.       Mohammad Husni Thamrin – Pahlawan Kemerdekaan Nasional 28 Juli 1960 – Keppres No. 175 Tahun 1960.
5.       Samanhudi – Pahlawan Kemerdekaan Nasional 9 November 1961 – Keppres No. 590 Tahun 1961
6.       Oemar Said Tjokroaminoto – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 9 November 1961 – Keppres No. 590 Tahun 1961.
7.       Ernest Douwes Dekker – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 9 November 1961 – Keppres No. 590 Tahun 1961.
8.       Sisingamangaraja XII – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 9 November 1961 – Keppres No. 590 Tahun 1961.
9.       Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi – Pahlawan Kemerdekaan Nasional 9 November 1961 – Keppres No. 590 Tahun 1961.
10.   Soetomo – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 27 Desember 1961 – Keppres No. 657 Tahun 1961.
11.   Ahmad Dahlan – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 27 Desember 1961 – Keppres No. 657 Tahun 1961
12.   Agus Salim – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 27 Desember 1961 – Keppres No. 657 Tahun 1961
13.   Gatot Soebroto – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 18 Juni 1962 – Keppres No. 222 Tahun 1962
14.   Sukarjo Wiryopranoto – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 29 Oktober 1962 – Keppres No. 342 Tahun 1962
15.   Ferdinand Lumbantobing – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 17 November 1962 – Keppres No. 361 Tahun 1962
16.   Zainul Arifin – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 4 Maret 1963 – Keppres No. 35 Tahun 1963
17.   Tan Malaka – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 28 Maret 1963 – Keppres No. 53 Tahun 1963
18.   Albertus Soegijapranata.- Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 26 Juli 1963 – Keppres No. 152 Tahun 1963
19.   Raden Djoeanda Kartawidjaja – Pahlawan Kemerdekaan Nasional. – 6 November 1963 – Keppres No. 244 Tahun 1963
20.   Saharjo – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 29 November 1963 – Keppres No. 245 Tahun 1963
21.   Cut Nyak Dhien – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 2 Mei 1964 – Keppres No. 106 Tahun 1964
22.   Cut Nyak Meutia – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 2 Mei 1964 – Keppres No. 106 Tahun 1964
23.   Raden Adjeng Kartini – Pahlawan Kemerdekaan Nasional -2 Mei 1964 – Keppres No. 108 Tahun 1964
24.   Tjipto Mangoenkoesoemo – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 2 Mei 1964 – Keppres No. 109 Tahun 1964
25.   Fakhruddin – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 26 Juni 1964 – Keppres No. 163 Tahun 1964
26.   Mas Mansoer – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 26 Juni 1964 – Keppres No. 163 tahun 1964
27.   Alimin – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 26 Juni 1964 Keppres – No. 163 Tahun 1964
28.   Moewardi – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 4 Agustus 1964 Keppres – No. 190 Tahun 1964
29.   Wahid Hasjim – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 24 Agustus 1964 – Keppres No. 206 Tahun 1964
30.   Pakubuwana VI – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 17 November 1964 – Keppres No. 294 Tahun 1964
31.   Mohammad Hasyim Asy’ari – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 17 November 1964 Keppres No. 294 Tahun 1964
32.   Ario Soerjo – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 17 November 1964 – Keppres No. 294 Tahun 1964
33.   Soedirman – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 10 Desember 1964 – Keppres No. 314 Tahun 1964
34.   Oerip Soemohardjo – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 10 Desember 1964 – Keppres No. 314 Tahun 1964
35.   Soepomo – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 14 Mei 1965 – Keppres No. 123 Tahun 1965
36.   Kusumah Atmaja – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 14 Mei 1965 – Keppres No. 124 Tahun 1965
37.   Ahmad Yani – Pahlawan Revolusi – 5 Oktober 1965 – Keppres No. 111/KOTI/1965
38.   Raden Soeprapto – Pahlawan Revolusi – 5 Oktober 1965 – Keppres No. 111/KOTI/1965
39.   Mas Tirtodarmo Harjono Pahlawan Revolusi 5 Oktober 1965 Keppres No. 111/KOTI/1965
40.   Siswondo Parman – Pahlawan Revolusi – 5 Oktober 1965 – Keppres No. 111/KOTI/1965
41.   Donald Isaac Panjaitan – Pahlawan Revolusi – 5 Oktober 1965 – Keppres No. 111/KOTI/1965
42.   Sutoyo Siswomiharjo – Pahlawan Revolusi – 5 Oktober 1965 – Keppres No. 111/KOTI/1965
43.   Pierre Tendean – Pahlawan Revolusi – 5 Oktober 1965 – Keppres No. 111/KOTI/1965
44.   Karel Satsuit Tubun- Pahlawan Revolusi – 5 Oktober 1965 – Keppres No. 114/KOTI/1965
45.   Katamso Darmokusumo – Pahlawan Revolusi – 19 Oktober – 1965 Keppres No. 118/KOTI/1965
46.   Sugiono – Pahlawan Revolusi – 19 Oktober 1965 – Keppres No. 118/KOTI/1965
47.   Sutan Syahrir – Pahlawan Nasional – 9 April 1966 – Keppres No. 76 Tahun 1966
48.   Raden Eddy Martadinata – Pahlawan Nasional – 7 Oktober 1966-  Keppres No. 220 Tahun 1966
49.   Dewi Sartika – Pahlawan Nasional – 1 Februari 1966 – Keppres No. 252 Tahun 1966
50.   Wilhelmus Zakaria Johannes – Pahlawan Nasional – 27 Maret 1968 – Keppres No. 6/TK/1968
51.   Antasari – Pahlawan Nasional – 27 Maret 1968 – Keppres No. 06/TK/1968
52.   Usman Janatin – Pahlawan Nasional – 17 Oktober 1968 – Keppres No. 50/TK/1968
53.   Harun bin Said (Thohir bin Mandar) – Pahlawan Nasional – 17 Oktober 1968 – Keppres No. 50/TK/1968
54.   Basuki Rahmat – Pahlawan Nasional – 9 November 1969 – Keppres No. 10/TK/1969
55.   Arie Frederik Lasut – Pahlawan Nasional – 20 Mei 1969 – Keppres No. 12/TK/1969
56.   Martha Christina Tiahahu – Pahlawan Nasional – 20 Mei 1969 – Keppres No. 12/TK/1969
57.   Maria Walanda Maramis – Pahlawan Nasional – 20 Mei 1969 – Keppres No. 12/TK/1969
58.   Supeno Pahlawan Nasional – 13 Juli 1970 – Keppres No. 39/TK/1970
59.   Ageng Tirtayasa – Pahlawan Nasional – 1 Agustus 1970 – Keppres No. 45/TK/1970
60.   Wage Roedolf Soepratman – Pahlawan Nasional – 20 Mei 1971 – Keppres No. 16/TK/1971
61.   Nyai Ahmad Dahlan – Pahlawan Nasional – 22 September 1971 – Keppres No. 42/TK/1971
62.   Zainal Mustafa – Pahlawan Nasional – 6 November 1972 – Keppres No. 64/TK/1972
63.   Hasanuddin – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 87/TK/1973
64.   Pattimura – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 87/TK/1973
65.   Diponegoro – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 87/TK/1973
66.   Tuanku Imam Bonjol – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 Keppres No. 87/TK/1973
67.   Teungku Chik di Tiro – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 87/TK/1973
68.   Teuku Umar – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 87/TK/1973
69.   Wahidin Soedirohoesodo – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 88/TK/1973
70.   Oto Iskandar di Nata – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 88/TK/1973
71.   Robert Wolter Monginsidi – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 Keppres No. 88/TK/1973
72.   Mohammad Yamin – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 88/TK/1973
73.   Yos Sudarso – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 88/TK/1973
74.   Prof. Dr. Suharso – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 88/TK/1973
75.   Abdulrachman Saleh – Pahlawan Nasional – 9 November 1974 – Keppres No. 71/TK/1974
76.   Agustinus Adisucipto – Pahlawan Nasional – 9 November 1974 – Keppres No. 71/TK/1974
77.   Teuku Nyak Arief – Pahlawan Nasional – 9 November 1974 – Keppres No. 71/TK/1974
78.   Nyi Ageng Serang – Pahlawan Nasional – 13 Desember 1974 – Keppres No. 84/TK/1974
79.   Rasuna Said – Pahlawan Nasional – 13 Desember 1974 – Keppres No. 84/TK/1974
80.   Halim Perdanakusuma – Pahlawan Nasional -n9 Agustus 1975 – Keppres No. 63/TK/1975
81.   Iswahyudi – Pahlawan Nasional – 9 Agustus 1975 – Keppres No. 63/TK/1975
82.   I Gusti Ngurah Rai – Pahlawan Nasional – 9 Agustus 1975 – Keppres No. 63/TK/1975
83.   Suprijadi – Pahlawan Nasional – 9 Agustus 1975 – Keppres No. 63/TK/1975
84.   Agung Hanyokrokusumo – Pahlawan Nasional – 3 November 1975 – Keppres No. 106/TK/1975

86.   Amir Hamzah – Pahlawan Nasional – 3 November 1975 – Keppres No. 106/TK/1975
87.   Thaha Sjaifuddin – Pahlawan Nasional – 24 Oktober 1977 – Keppres No. 79/TK/1977
88.   Mahmud Badaruddin II – Pahlawan Nasional – 29 Oktober 1984 – Keppres No. 63/TK/1984
89.   Soekarno – Pahlawan Proklamator dan Pahlawan Nasional – 23 Oktober 1986 – 7 November 2012
90.   Mohammad Hatta – Pahlawan Proklamator dan Pahlawan Nasional – 23 Oktober 1986 7 November 2012 –
91.   Soeroso R.P – Pahlawan Nasional – 23 Oktober 1986 – Keppres No. 81/TK/1986
92.   Radin Inten II – Pahlawan Nasional – 23 Oktober 1986 – Keppres No. 81/TK/1986
93.   Mangkunegara I – Pahlawan Nasional – 17 Agustus 1988 – Keppres No. 48/TK/1988
94.   Hamengkubuwana IX – Pahlawan Nasional – 30 Juli 1990 – Keppres No. 53/TK/1990
95.   Iskandar Muda – Pahlawan Nasional – 14 September 1993 – Keppres No. 77/TK/1993
96.   I Gusti Ketut Jelantik – Pahlawan Nasional – 15 September 1993 – Keppres No. 77/TK/1993
97.   Frans Kaisiepo – Pahlawan Nasional – 14 September 1993 – Keppres No. 77/TK/1993
98.   Silas Papare – Pahlawan Nasional – 14 September 1993 – Keppres No. 77/TK/1993
99.   Marthen Indey – Pahlawan Nasional – 14 September 1993 – Keppres No. 77/TK/1993
100.            Nuku Muhammad Amiruddin – Pahlawan Nasional – 7 Agustus 1995 Keppres No. 71/TK/1995
101.            Tuanku Tambusai – Pahlawan Nasional – 7 Agustus 1995 – Keppres No. 71/TK/1995
102.            Syech Yusuf Tajul Khalwati – Pahlawan Nasional – 7 Agustus 1995 – Keppres No. 71/TK/1995
103.            Siti Hartinah – Pahlawan  -Nasional 30 Juli 1996 – Keppres No. 60/TK/1996
104.            Raja Haji Fisabilillah Pahlawan Nasional 11 Agustus 1997 Keppres No. 72/TK/1997
105.            Adam Malik – Pahlawan Nasional – 6 November 1998 – Keppres No. 107/TK/1998
106.            Tjilik Riwut – Pahlawan Nasional – 6 November 1998 – Keppres No. 108/TK/1998
107.            La Madukelleng – Pahlawan Nasional – 6 November 1998 – Keppres No. 109/TK/1998
108.            Syarif Kasim II – Pahlawan Nasional – 6 November 1998 – Keppres No. 109/TK/1998
109.            Ilyas Yakoub – Pahlawan Nasional – 13 Agustus 1999 – Keppres No. 74/TK/1999
110.            Hazairin – Pahlawan Nasional – 13 Agustus 1999 Keppres No. 74/TK/1999
111.            Abdul Kadir Pahlawan Nasional – 13 oktober 1999 – Keppres No. 114/TK/1999
112.            Fatmawati – Pahlawan Nasional – 4 November 2000 – Keppres No. 118/TK/2000
113.            Ranggong Daeng Romo – Pahlawan Nasional – 3 November 2001 – Keppres No. 109/TK/2001
114.            Hasan Basry – Pahlawan Nasional – 3 November 2001 – Keppres No. 110/TK/2001
115.            Abdul Harris Nasution – Pahlawan Nasional – 6 November 2002 – Keppres No. 73/TK/2002
116.            Djatikoesoemo – Pahlawan Nasional – 6 November 2002 – Keppres No. 73/TK/2002
117.            Andi Djemma – Pahlawan Nasional – 6 November 2002 – Keppres No. 73/TK/2002
118.            Pong Tiku – Pahlawan Nasional – 6 November 2002 – Keppres No. 73/TK/2002
119.            Iwa Koesoemasoemantri – Pahlawan Nasional – 6 November 2002 – Keppres No. 73/TK/2002
120.            Nani Wartabone – Pahlawan Nasional – 6 November 2003 – Keppres No. 85/TK/2003
121.            Maskoen Soemadiredja – Pahlawan Nasional – 5 November 2004 – Keppres No. 89/TK/2004
122.            Andi Mappanyukki – Pahlawan Nasional – 5 November 2004 – Keppres No. 89/TK/2004
123.            Ali Haji – Pahlawan Nasional – 5 November 2004 – Keppres No. 89/TK/2004
124.            Achmad Rifai – Pahlawan Nasional – 5 November 2004 – Keppres No. 89/TK/2004
125.            Gatot Mangkoepradja – Pahlawan Nasional – 5 November 2004 – Keppres No. 89/TK/2004
126.            Ismail Marzuki – Pahlawan Nasional – 5 November 2004 – Keppres No. 89/TK/2004
127.            Kiras Bangun – Pahlawan Nasional – 7 November 2005 – Keppres No. 82/TK/2005

128.            Bagindo Azizchan – Pahlawan Nasional – 7 November 2005 – Keppres No. 82/TK/2005
129.            Andi Abdullah Bau Massepe – Pahlawan Nasional – 7 November 2005 – Keppres No. 82/TK/2005
130.            Teuku Mohammad Hasan – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
131.            Tirto Adhi Soerjo – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
132.            Noer Alie – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
133.            Pajonga Daeng Ngalie Karaeng Polongbangkeng – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
134.            Opu Daeng Risadju – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
135.            Izaak Huru Doko – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
136.            Hamengkubuwana I – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
137.            Andi Sultan Daeng Raja – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
138.            Adenan Kapau Gani – Pahlawan Nasional – 9 November 2007 – Keppres No. 66/TK/2007
139.            Ida Anak Agung Gde Agung – Pahlawan Nasional – 9 November 2007 – Keppres No. 66/TK/2007
140.            Moestopo – Pahlawan Nasional – 9 November 2007 – Keppres No. 66/TK/2007
141.            Slamet Riyadi – Pahlawan Nasional – 9 November 2007 – Keppres No. 66/TK/2007
142.            Muhammad Natsir – Pahlawan Nasional – 6 November 2008 – Keppres No. 41/TK/2008
143.            KH. Abdul Halim – Pahlawan Nasional-  6 November 2008 – Keppres No. 41/TK/2008
144.            Sutomo – Pahlawan Nasional – 6 November 2008 – Keppres No. 41/TK/2008
145.            Jahja Daniel Dharma – Pahlawan Nasional – 9 November 2009 – Keppres No. 58/TK/2009
146.            Herman Johannes – Pahlawan Nasional – 9 November 2009 – Keppres No. 58/TK/2009
147.            Achmad Subardjo – Pahlawan Nasional – 9 November 2009 – Keppres No. 58/TK/2009
148.            Johanes Leimena – Pahlawan Nasional – 11 November 2010 – Keppres No. 52/TK/2010
149.            Johannes Abraham Dimara – Pahlawan Nasional 11 November 2010 – Keppres No. 52/TK/2010
150.            Syafruddin Prawiranegara – Pahlawan Nasional – 7 November 2011 – Keppres No. 113/TK/2011
151.            Idham Chalid – Pahlawan Nasional – 7 November 2011 – Keppres No. 113/TK/2011
152.            Haji Abdul Malik Karim Amrullah – Pahlawan Nasional – 7 November 2011 – Keppres No. 113/TK/2011
153.            Ki Sarmidi Mangunsarkoro – Pahlawan Nasional – 7 November 2011 – Keppres No. 113/TK/2011
154.            I Gusti Ketut Pudja – Pahlawan Nasional – 7 November 2011 – Keppres No. 113/TK/2011
155.            Pakubuwana X – Pahlawan Nasional – 7 November 2011 – Keppres No. 113/TK/2011
156.            Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono – Pahlawan Nasional – 7 November 2011 Keppres No. 113/TK/2011
157.            Radjiman Wedyodiningrat – Pahlawan Nasional – 6 November 2013 – Keppres No. 68/TK/2013
158.            Lambertus Nicodemus Palar – Pahlawan Nasional – 6 November 2013 – Keppres No. 68/TK/2013
159.            Tahi Bonar Simatupang – Pahlawan Nasional – 6 November 2013 – Keppres No. 68/TK/2013.
160.  Djamin Ginting – Pahlawan Nasional -10 November 2014 –
161.  Sukarni Kartodiwirjo – Pahlawan Nasional – 10 November 2014 –
162.  Abdul Wahab Hasbullah – Pahlawan Nasional – 10 November 2014 –
163.  Mohammad Mangoendiprojo – Pahlawan Nasional – 10 November 2014 –

Sumber: Kemensos.go.id

















































































































































































































































































































































































































































































































.













































































Jumat, 20 Mei 2016

Sejarah Ziarah Kubur

Sejarah Ziarah Kubur
Ziarah kubur adalah mendatangi kuburan dengan tujuan untuk mendoakan ahli kubur dan sebagai pelajaran (ibrah) bagi peziarah bahwa tidak lama lagi juga akan menyusul menghuni kuburan sehingga dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.

Madzhab ??? Wajibkah Bermadzhab????

Wajibkah bermadzhab???
Bismillahirohmanirrohim
Dari ceramah beliau habib Munzir Al Musawa di Majlis Rosululloh.
Limpahan kebahagiaan dan rahmat Nya
swt semoga selalu tercurah pada hari hari anda.
Saudaraku yang kumuliakan,

Kamis, 19 Mei 2016

Zakat Profesi, Adakah???

Zakat profesi, Adakah ??
Zakat profesi tidak diakui dalam Jumhur Ahlussunnah waljamaah, yang ada adalah zakat  harta jika disimpan tanpa dipakai apa - apa, ada pendapat dhoif di mazhab hanafi untuk boleh dilakukan setiap bulan, namun Jumhur (pendapat terbanyak dan terkuat) seluruh mazhab berpendapat bahwa zakat harta adalah setahun sekali jika melebihi nishab dan haul.

PENJELASAN TAHLIL LENGKAP

Penjelasan TAHLILAN
Pada hakikatnya majelis tahlil atau tahlilan adalah hanya nama atau sebutan untuk
sebuah acara di dalam berdzikir dan berdoa atau bermunajat bersama. Yaitu
berkumpulnya sejumlah orang untuk berdoa atau bermunajat kepada Allah SWT
dengan cara membaca kalimat-kalimat thayyibah seperti tahmid, takbir, tahlil, tasbih,
Asma’ul husna, shalawat dan lain-lain.

Senin, 16 Mei 2016

Minggu, 15 Mei 2016

Cara BUKA ALFAMART - (Bisa Gratis)

Waralaba ALFAMART
Tipe kepemilikan waralaba Alfamart ada 3 macam
1. OPERATION MANDIRIi : Alfamart melakukan Survey tempat, lokasi.
jika itu tanah nya sangat cocok untuk dibangun alfamart, maka pihak Alfamart
akan menghubungi si empunya tanah, mengajak Kerjasama

Sabtu, 14 Mei 2016

Cara Mendidik anak

Cara mendidik anak
  
Dari Emha Ainun Nadjib

Anak itu titipan, sebisa mungkin sering2lah didoakan.  Orang tua berkomunikasilah dengan baik, sehingga tidak ada kesalahfahaman. Karna setiap orang tua pasti mempunyai karakteristik dan latar belakang beda, mempunyai komposisi unik, sehingga tidak ada teori pasti untuk menjelaskan bagaimana cara yang terbaik. Yang pasti adalah setiap kelakuan orang tua pastinya akan menjadi berkah bagi si anak.
Contoh, ada seorang tua karna harus jarang bertemu anak karna pekerjaan jauh, sehingga karna beliau orang mulia dan baik, maka dimanapun dia bertemu anak maupun orang dia selalu berbuat baik, dengan harapan anaknya pun akan diperlakukan demikian dan menjadi anak yg baik dan soleh. Bahkan ketika dia mengalami kesengsaraan dia berdoa
" ya Allah mudah2an yg menimpaku akan menjadi berkah buat anaku, aku rela dan bersyukur dengan cobaan ini, mudah2an ini menjadi keberkahan anaku nanti "

Dan juga masih banyak saran2 dari beliau dalam berbagi ilmu tentang mendidik anak, baik di tulisan buku maupuun website beliau caknun.com. Juga ada di ceramah2 di Maiyahan, sering juga di putar di TV9 maupun bisa download di Youtube.

Berbeda dengan habib lutfi bin yahya.

Kalo menurut beliau mengirimkan anak bacaan solawat sebanyak 300x setiap hari maka akan mendapatkan manfaat yg luar biasa, salah satunya jikalau anak tersebut suatu saat lupa, atau "tersesat" ( dlm hal buruk) maka pasti berkah solawat itu dia akan kembali.
Dan masih banyak juga tulisan serta ceramah beliau tentang bagaimana anak agar menjadi soleh/solehah.
( dari habib lutfi.net)

Berbeda juga beliau
Habib munzir Al Musawa dalam menjelaskan , beliau sangat rinci dalam menjelaskan tentang bagaimana berlemah lembut dengan anak, banyak sekali ceramah beliau yg menyinggung bagaimana mendidik anak dengan baik. Secara garis besar beliau selalu mencontohkan bagaimana Fatimah Azahra , puteri dari Rosululloh SAW dalam mendidik anak.
( majlis rosululloh.com)

Belajarlah... Ini hnya secuil dari sesuatu yg teramat besar.

Semoga bermanfaat untuk anak2 nanti amin....

Selasa, 03 Mei 2016

STANDAR KEBISINGAN

              PENGARUH KEBISINGAN
Suara yang ditangkap oleh daun telinga mengalir melalui saluran telinga ke gendang telinga. Gendang telinga adalah selaput tipis yang dilapisi oleh kulit, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga luar.

Senin, 02 Mei 2016

KOMPONEN LENGKAP PANAS BUMI (GEOTHERMAL)2 FASA

Komponen PLTP
Secara umum menjadi 4
1. Komponen produksi uap,
2.komponen distribusi uap dan brine

KH Mohammad Hasyim Asy'ari.

Biografi KH Mohammad Hasyim Asy'ari.  Biasa disebut KH Hasyim Ashari beliau dilahirkan pada tanggal 10 April 1875 atau menurut penanggalan arab pada tanggal 24 Dzulqaidah 1287H di Desa Gedang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur dan beliau kemudian

Silsilah Habib munzir Al Musawa


Carilah GURU yang sanad ilmu bersambung kepada beliau
ROSULULLOH S.A.W

        

Munzir bin Fuad bin Abdurrahman bin Ali bin Abdurrahman bin Ali bin Aqil bin Ahmad bin Abdurrahman bin Umar bin Abdurrahman bin Sulaiman bin Yaasin bin Ahmad Al-Musawa bin Muhammad Muqallaf bin Ahmad bin Abubakar As Sakran bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi Al-Ghayur bin Muhammad al-Faqih Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali' Qasim bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa Ar-Rumiy bin Muhammad Annaqib bin Ali Al-Uraidhiy bin Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Hussein dari Fatimah az-Zahra Putri Rasulullah SAW.

Habib MUNZIR AL MUSAWWA

Habib munzir
Beliau selalu mengingatkan Hingga kini kita Ahlussunnah wal Jamaah lebih berpegang kepada silsilah guru (yaitu ia mempunyai riwayat guru-guru yang bersambung hingga Rasul saw dan kau betul-betul mengetahui bahwa ia benar-benar memanut gurunya)… kita berpedoman

CO2 : BAHAYA KESEHATAN DAN SAFETY

CO2 : BAHAYA KESEHATAN DAN SAFETY

INFORMASI PENTING

- CO2 bersifat asphyxiant, yaitu pada konsentrasi yang tinggi dapat menggantikan oxygen di udara, dan menimbulkan sesak napas dan rasa tercekik.
- CO2 cair bisa menimbulkan masalah kesehatan luka bakar frostbite.
- Dapat berakumulasi dengan konsentrasi yang berbahaya di daerah rendah seperti confined spaces.
BAHAYA KESEHATAN
INHALASI
- Konsentrasi rendah tidak berbahaya.
- Konsentrasi tinggi bisa menggantikan oxygen di udara.
- Gejala bila kekurangan oxygen yaitu : napas dan nadi cepat, capek. Bila makin parah, maka gejala menjadi mual, muntah, pingsan, kejang, koma, dan kematian bisa terjadi.
TERKENA KULIT
- Bila gas tidak mengiritasi.
- Bila berbentuk cairan maka bisa timbul blister, frostbite.
TERKENA MATA
- Bila liquid bisa menyebabkan kebutaan.
SAFETY

- Hindari terkena temperatur tinggi diatas 52 derajat C. Bisa lepas wadah CO2 bila dipanaskan.
- Bahan incompatible : meningkatnya resiko kebakaran dan ledakan bila kontak dengan : debu logam.
ACGIH EXPOSURE LIMIT
- TLV-TWA : 5000 ppm.
- TLV - STEL -C- : 30.000 ppm.
APLIKASI KESEHATAN KERJA
- Bahan produksi urea, methanol, metal carbonat, bicarbonat, sodium salisilat.
- Food additive
- Carbonated soft drink dan soda
- Pembuatan wine
- Alat Pemadam kebakaran
- Solvent
- Oil recovery
- Refrigerant
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ads :
Situs ini adalah portal khusus untuk membahas pengembangan kesehatan kerja atau occcupational health di Indonesia.
Kami menyediakan jasa / services pengembangan program kesehatan kerja / occupational health di suatu perusahaan baik itu di bidang :
- Oil and gases
- Manufactures
- Minings
- Offices
- dll
Pelayanan kesehatan kerja yang kami sediakan adalah :

NO

NAMA PROGRAM

DESKRIPSI

1

FIRST AID TRAINING

ADALAH TRAINING P3K UNTUK PARA FIRST AIDER.

2

FIRST AID PROGRAM

ADALAH TRAINING UNTUK MENGEMBANGKAN PROGRAM FIRST AID. DI PERUSAHAAN.

3

HEATH RISK ASSESMENT

HEALTH RISK ASSESMENT DI TEMPAT KERJA

4

AUDIT PROGRAM KESEHATAN KERJA

AUDIT PROGRAM KESEHATAN KERJA DI TEMPAT KERJA

5

HEALTH CARE MANAGEMENT

REVIEW KWITANSI PENGOBATAN KARYAWAN

6

AED ( AUTOMATED EXTERNAL DEFIBRILLATOR ) TRAINING

TRAINING PENGGUNAAN AED

7

CLINIC SET UP

REVIEW CLINIC SET UP

8

CLINIC DRUGS

REVIEW CLINIC DRUGS

9

CLINIC EMERGENCY EQUIPMENTS

REVIEW CLINIC EMERGENCY EQUIPMENTS

10

CLINIC AMBULANCE

REVIEW CLINIC AMBULANCE

11

HOSPITAL VISIT

REVIEW HOSPITAL

12

MEDICAL EMERGENCY RESPONSE PLAN

REVIEW MERP

13

WATER TEST PROGRAM

TRAINING TENTANG CARA PEMERIKSAAN AIR MINUM

14

HYGIENE PROGRAM FOR FOOD HANDLER

TRAINING HYGINE UNTUK CATERING, MESS BOY

15

CATERING INSPECTION

INSPEKSI CATERING

16

FOOD HANDLERS VACCINATION

VAKSINASI HEPATITIS A DAN TYPHOID

17

VAKSINASI INFLUENZA

VAKSINASI INFLUENZA SELURUH KARYAWAN

18

        

BLOOD BORNE PATHOGEN TRAINING

TRAINING UNTUK FIRST RESPONDER DAN RESCUE TEAM

19

TRAINING FIRST AID KIT

TRAINING UNTUK FIRST RESPONDER

20

TRAINING HAZARD COMMUNICATION
PROGRAM

TRAINING TENTANG BAHAN KIMIA

21

TRAINING RESPIRATORY PROTECTION PROGRAM

TRAINING UNTUK PARA PEMAKAI MASKER

22

TRAINING HEARING CONSERVATION PROGRAM

TRAINING UNTUK PARA PEMAKAI EAR PLUG

23

TRAINING ERGONOMIC

TRAINING UNTUK  MANUAL HANDLING

24

MEDICAL CHECK UP REVIEW BASED ON EXPOSURED

REVIEW MCU LIST

25

REVIEW MCU PROVIDER

INSPEKSI MCU PROVIDER

25

MEDICAL CHECK UP AND FIT FOR WORK REVIEW

FIT FOR WORK CERTIFICATION

26

CARCINOGEN TRAINING

TRAINING TENTANG BAHAN CARCINOGEN

27

MSDS TRAINING

TRAINING TENTANG CARA BACA MSDS

28

HEAT STRESS TRAINING

TRAINING TENTANG BAHAYA HEAT

29

OCCUPATIONAL HEALTH MANAGEMEN SYSTEM TRAINING

TRAINING TTG OHMS

30

TRAINING LIQUID CHEMICAL

TRAINING TTG KIMIA CAIR

31

SOLVENT TRAINING

TRAINING TTG KIMIA SOLVENT

32

ASBESTOS TRAINING

TRAINING TTG ASBES

33

MERCURY TRAINING

TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN MERCURY

34

ALCOHOL AND DRUGS TRAINING

TRAINING TTG ALKOHOL AND DRUGS DI TEMPAT KERJA

35

OSHA ACCIDENT CLASSIFICATION TRAINING

TRAINING UNTUK HEALTH CREW, SAFETY

36

STRESS AT WORK TRAINING

TRAINING UNTUK MENANGGULANGI STRESS DI PEKERJAAN

36

CONFINED SPACES HEALTH HAZARD TRAINING

TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN CONFINED SPACES

37

PEST CONTROL TRAINING PROGRAM

TRAINING TTG BAHAYA PEST

38

PPE TRAINING

TRAINING TTG PENGGUNAAN, PEMELIHARAAN PPE

39

BIOLOGICAL HAZARD TRAINING

TRAINING TTG BAHAYA BIOLOGI

40

HEPATITIS B VACCINATION

VAKSINASI UNTUK HEALTH CREW, RESCUE DAN FIRST RESPONDER

41

H2S HEALTH HAZARD TRAINING

TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN H2S

42

CO HEALTH HAZARD TRAINING

TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN CO

43

HEALTH SURVEILLANCE

TRAINING UNTUK HEALTH CREW

44

LEAD HEALTH HAZARD TRAINING

TRAINING TTG BAHAYA  KESEHATAN LEAD

45

METHANE HEALTH HAZARD TRAINING

TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN METHANE

46

GENERAL SANITATION

TRAINING TTG SANITASI UMUM

47

PNEUMOCONIOSES TRAINING

TRAINING TTG PNEUMOCONIOSES

48

SILICOSIS TRAINING

TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN SILICA

49

NITROGEN TRAINING

TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN NITROGEN

50

PESTICIDES TRAINING

TRAINING TTG BAHAYA PESTISIDA DI TEMPAT KERJA
REF:kesehatankerja.com