Selasa, 31 Mei 2016
Sejarah Hadist Dho'if ( SETELAH ROSULULLOH)
MENGIRIM PAHALA DAN BACAAN KEPADA MAYIT
METODE KONSTRUKSI DAN BEBERAPA CONTOH METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Wahyu Adi Satriawan. Perbandingan metode pelaksanaan konstruksi basement top down dengan bottom up. Universitas Indonesia.(http://denianaksipil.blogspot)
JENIS KONTRAK PROYEK KONSTRUKSI
REKAYASA LALU LINTAS
Pengertian Konstruksi Rangka Baja
Senin, 30 Mei 2016
Mekanika Tanah
Arti Hidraulika
Dari ilmusipil.com oleh: chairil Nizar
Secara lebih singkat
REKAYASA GEMPA (Beban Gempa dan Pengaruhnya Terhadap Struktur Bangunan)
Minggu, 29 Mei 2016
Makna Mimpi
Al Habib Munzir Al Musawa
Do'a Nabi Yunus Keluar Dari Kegelapan
bagaikan hujan lebat terus mendera tubuhku, aku berusaha menghindar dan
menyelamatkan diri, namun hantaman hantaman kesulitan tindih menindih membuatku roboh tak berdaya, panca inderaku gelap tak memiliki rasa, mataku terbuka dan seluruh pemandangan berubah menjadi selubung
Sabtu, 28 Mei 2016
Makna "Wong"
Kamis, 26 Mei 2016
Potensi dan Mineral Ikutan pada Lapangan Panas Bumi di Dataran Tinggi Dieng
Tegangan regangan Modulus elastisitas dalam Teknik Sipil
Senin, 23 Mei 2016
Cara memilih BAJA RINGAN
Baja Ringan
- Dilihat dulu merknya apa? apakah dari pabrikan terkenal atau yang kurang terkenal karena merk biasanya mempengaruhi kualitas baja ringan tersebut.
Dipegang bagai mana tingkat kelenturan apakah terlalu lentur atau terlalu keras ? baja ringan yang bagus tidak terlalu keras dan tidak terlalu lentur.
Dilihat ketebalannya berapa ? untuk ketebalan standar yaitu 0.75 mm untuk baja ringan yang bagus pasti di setiap batangnya ada cap tanggal pembuatannya dan cap SNI jangan sampai beli yang gak ada capnya yah
karena kita tidak bisa mengenali apakah ketebalan baja ringan tersebut benar 0,75 atau 0,65 kalo ada capnya setiap batang kan kita gak susah susah untuk mengukur ketebalan baja dengan alat pengukur mikro meter.
Tanya jenis baja ringannya karna baja ringan ada 2 jenis
- Galvanize dan
- Zincalume
namun untuk baja yang lebih bagus itu adalah jenis Zincalume karna memiliki komposisi terbaik yaitu dengan campuran 55% alumunium 43.5 % zinc dan 1,5 % adalah silicon.
Tanya berapakah jarak kuda kuda baja ringan nanti yang akan terpasang, untuk jarak kuda kuda standar yaitu 120 cm itu maksimal jadi jangan sampai lebih dari 120 cm lebih rapat lebih baik.
Tanyakan berapakah jarak Web yang akan dipasang berapa ? karna jarak web akan sangat berpengaruh terhadap kekuatan kuda kuda baja ringan. WEB ( Kaki kaki yang menopang kuda kuda baja ringan) jarak web maksimal adalah 150 cm
Tanyakan surat garansi berapa lama yang akan diberikan untuk garansi pemasangan di rumah anda.
Mintalah gambar perencanaan untuk pemasangan atap di rumah anda karna gambar akan menjadi acuan untuk anda nantinya bagaimana jarak kuda kuda dan bagaimana model kuda-kuda baja ringan yang akan di pasang dirumah anda.dan untuk derajat kemiringa standar adalah 30 derajat untuk genteng keramik,morando,beton dan sejenisnya kalo untuk genteng metal bisa di 25 derajat. derajat kemiringan juga berpengaruh terhadap kebocoran atap rumah anda jika derajat kemiringan terlalu landai maka
air akan tampias masuk kerumah anda.
Berikut sedikit ilmu yang pernah saya dapat semoga bermanfaat bagi anda.
www.bajaringan.net
Kelebihan dan kekurangan Rangka Atap Baja Ringan Galvalum-Zincalum
Kelebihan dan Kekurangan Rangka Atap Baja Ringan Galvalum-Zincalum
1. Baja Ringan Galvalum-Zincalum
# KELEBIHAN
- Baja Ringan berkualitas tinggi
- Garansi yang lama
- perakitannya yang begitu sangat efisien dan praktis,
-Bahan Galvalum/Zincalume Steel (HI -TEN G550 43.5% Zinc + Aluminium 55% + Si 1, 5%)
- Ketebalan pelapisan bervariasi.
- Anti Rayap & Tahan Karat
- Tenaga Pemasangan yg mudah
- Tingkat keamanan tinggi
- Ramah Lingkungan
- Cocok untuk segala type atap : Seng, Spandek, Genteng metal, Genteng Keramik, Genteng Beton, Onduline
- Zincalum bersifat tidak merambatkan atau membesarkan api (non combustible), hal ini karena dalam material zincalum terdapat sistem perlindungan khusus yang disebut dengan "Fire Resistance".
- Material zincalum tidak mempunyai nilai muai dan susut.
# KELEMAHAN
- Atap Galvalum akan lebih menyerap panas, sehingga dapat mempengaruhi suhu didalam ruangan dibandingkan dengan kayu. Dan itu juga tergantung dari lokasi rumah tersebut, yaitu terletak pada daerah iklim tropis atau non tropis.
- yaitu masih kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa melakukan pemasangan rangka Atap Galvalum, sehingga biaya pemasangan rangka Atap Galvalum baja ringan lebih tinggi .
-Sistem Pemasangan Rangka Atap Galvalum lebih rapat, sehingga terlihat kurang menarik jika tidak ditutupi dengan plafon.
Sabtu, 21 Mei 2016
Arti Mengambil Keberkahan (Tabarruk)
(mengambil keberkahan dari bekas atau tubuh shalihin)
PAHLAWAN NASIONAL
1. Abdoel Moeis – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 30 Agustus 1959 – Keppres No. 218 Tahun 1959.
2. Ki Hadjar Dewantara – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 28 November 1959 – Keppres No. 305 Tahun 1959.
3. Raden Mas Soerjopranoto – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 30 November 1959 – Keppres No. 310 Tahun 1959.
4. Mohammad Husni Thamrin – Pahlawan Kemerdekaan Nasional 28 Juli 1960 – Keppres No. 175 Tahun 1960.
5. Samanhudi – Pahlawan Kemerdekaan Nasional 9 November 1961 – Keppres No. 590 Tahun 1961
6. Oemar Said Tjokroaminoto – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 9 November 1961 – Keppres No. 590 Tahun 1961.
7. Ernest Douwes Dekker – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 9 November 1961 – Keppres No. 590 Tahun 1961.
8. Sisingamangaraja XII – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 9 November 1961 – Keppres No. 590 Tahun 1961.
9. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi – Pahlawan Kemerdekaan Nasional 9 November 1961 – Keppres No. 590 Tahun 1961.
10. Soetomo – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 27 Desember 1961 – Keppres No. 657 Tahun 1961.
11. Ahmad Dahlan – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 27 Desember 1961 – Keppres No. 657 Tahun 1961
12. Agus Salim – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 27 Desember 1961 – Keppres No. 657 Tahun 1961
13. Gatot Soebroto – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 18 Juni 1962 – Keppres No. 222 Tahun 1962
14. Sukarjo Wiryopranoto – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 29 Oktober 1962 – Keppres No. 342 Tahun 1962
15. Ferdinand Lumbantobing – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 17 November 1962 – Keppres No. 361 Tahun 1962
16. Zainul Arifin – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 4 Maret 1963 – Keppres No. 35 Tahun 1963
17. Tan Malaka – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 28 Maret 1963 – Keppres No. 53 Tahun 1963
18. Albertus Soegijapranata.- Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 26 Juli 1963 – Keppres No. 152 Tahun 1963
19. Raden Djoeanda Kartawidjaja – Pahlawan Kemerdekaan Nasional. – 6 November 1963 – Keppres No. 244 Tahun 1963
20. Saharjo – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 29 November 1963 – Keppres No. 245 Tahun 1963
21. Cut Nyak Dhien – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 2 Mei 1964 – Keppres No. 106 Tahun 1964
22. Cut Nyak Meutia – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 2 Mei 1964 – Keppres No. 106 Tahun 1964
23. Raden Adjeng Kartini – Pahlawan Kemerdekaan Nasional -2 Mei 1964 – Keppres No. 108 Tahun 1964
24. Tjipto Mangoenkoesoemo – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 2 Mei 1964 – Keppres No. 109 Tahun 1964
25. Fakhruddin – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 26 Juni 1964 – Keppres No. 163 Tahun 1964
26. Mas Mansoer – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 26 Juni 1964 – Keppres No. 163 tahun 1964
27. Alimin – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 26 Juni 1964 Keppres – No. 163 Tahun 1964
28. Moewardi – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 4 Agustus 1964 Keppres – No. 190 Tahun 1964
29. Wahid Hasjim – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 24 Agustus 1964 – Keppres No. 206 Tahun 1964
30. Pakubuwana VI – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 17 November 1964 – Keppres No. 294 Tahun 1964
31. Mohammad Hasyim Asy’ari – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 17 November 1964 Keppres No. 294 Tahun 1964
32. Ario Soerjo – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 17 November 1964 – Keppres No. 294 Tahun 1964
33. Soedirman – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 10 Desember 1964 – Keppres No. 314 Tahun 1964
34. Oerip Soemohardjo – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 10 Desember 1964 – Keppres No. 314 Tahun 1964
35. Soepomo – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 14 Mei 1965 – Keppres No. 123 Tahun 1965
36. Kusumah Atmaja – Pahlawan Kemerdekaan Nasional – 14 Mei 1965 – Keppres No. 124 Tahun 1965
37. Ahmad Yani – Pahlawan Revolusi – 5 Oktober 1965 – Keppres No. 111/KOTI/1965
38. Raden Soeprapto – Pahlawan Revolusi – 5 Oktober 1965 – Keppres No. 111/KOTI/1965
39. Mas Tirtodarmo Harjono Pahlawan Revolusi 5 Oktober 1965 Keppres No. 111/KOTI/1965
40. Siswondo Parman – Pahlawan Revolusi – 5 Oktober 1965 – Keppres No. 111/KOTI/1965
41. Donald Isaac Panjaitan – Pahlawan Revolusi – 5 Oktober 1965 – Keppres No. 111/KOTI/1965
42. Sutoyo Siswomiharjo – Pahlawan Revolusi – 5 Oktober 1965 – Keppres No. 111/KOTI/1965
43. Pierre Tendean – Pahlawan Revolusi – 5 Oktober 1965 – Keppres No. 111/KOTI/1965
44. Karel Satsuit Tubun- Pahlawan Revolusi – 5 Oktober 1965 – Keppres No. 114/KOTI/1965
45. Katamso Darmokusumo – Pahlawan Revolusi – 19 Oktober – 1965 Keppres No. 118/KOTI/1965
46. Sugiono – Pahlawan Revolusi – 19 Oktober 1965 – Keppres No. 118/KOTI/1965
47. Sutan Syahrir – Pahlawan Nasional – 9 April 1966 – Keppres No. 76 Tahun 1966
48. Raden Eddy Martadinata – Pahlawan Nasional – 7 Oktober 1966- Keppres No. 220 Tahun 1966
49. Dewi Sartika – Pahlawan Nasional – 1 Februari 1966 – Keppres No. 252 Tahun 1966
50. Wilhelmus Zakaria Johannes – Pahlawan Nasional – 27 Maret 1968 – Keppres No. 6/TK/1968
51. Antasari – Pahlawan Nasional – 27 Maret 1968 – Keppres No. 06/TK/1968
52. Usman Janatin – Pahlawan Nasional – 17 Oktober 1968 – Keppres No. 50/TK/1968
53. Harun bin Said (Thohir bin Mandar) – Pahlawan Nasional – 17 Oktober 1968 – Keppres No. 50/TK/1968
54. Basuki Rahmat – Pahlawan Nasional – 9 November 1969 – Keppres No. 10/TK/1969
55. Arie Frederik Lasut – Pahlawan Nasional – 20 Mei 1969 – Keppres No. 12/TK/1969
56. Martha Christina Tiahahu – Pahlawan Nasional – 20 Mei 1969 – Keppres No. 12/TK/1969
57. Maria Walanda Maramis – Pahlawan Nasional – 20 Mei 1969 – Keppres No. 12/TK/1969
58. Supeno Pahlawan Nasional – 13 Juli 1970 – Keppres No. 39/TK/1970
59. Ageng Tirtayasa – Pahlawan Nasional – 1 Agustus 1970 – Keppres No. 45/TK/1970
60. Wage Roedolf Soepratman – Pahlawan Nasional – 20 Mei 1971 – Keppres No. 16/TK/1971
61. Nyai Ahmad Dahlan – Pahlawan Nasional – 22 September 1971 – Keppres No. 42/TK/1971
62. Zainal Mustafa – Pahlawan Nasional – 6 November 1972 – Keppres No. 64/TK/1972
63. Hasanuddin – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 87/TK/1973
64. Pattimura – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 87/TK/1973
65. Diponegoro – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 87/TK/1973
66. Tuanku Imam Bonjol – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 Keppres No. 87/TK/1973
67. Teungku Chik di Tiro – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 87/TK/1973
68. Teuku Umar – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 87/TK/1973
69. Wahidin Soedirohoesodo – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 88/TK/1973
70. Oto Iskandar di Nata – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 88/TK/1973
71. Robert Wolter Monginsidi – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 Keppres No. 88/TK/1973
72. Mohammad Yamin – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 88/TK/1973
73. Yos Sudarso – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 88/TK/1973
74. Prof. Dr. Suharso – Pahlawan Nasional – 6 November 1973 – Keppres No. 88/TK/1973
75. Abdulrachman Saleh – Pahlawan Nasional – 9 November 1974 – Keppres No. 71/TK/1974
76. Agustinus Adisucipto – Pahlawan Nasional – 9 November 1974 – Keppres No. 71/TK/1974
77. Teuku Nyak Arief – Pahlawan Nasional – 9 November 1974 – Keppres No. 71/TK/1974
78. Nyi Ageng Serang – Pahlawan Nasional – 13 Desember 1974 – Keppres No. 84/TK/1974
79. Rasuna Said – Pahlawan Nasional – 13 Desember 1974 – Keppres No. 84/TK/1974
80. Halim Perdanakusuma – Pahlawan Nasional -n9 Agustus 1975 – Keppres No. 63/TK/1975
81. Iswahyudi – Pahlawan Nasional – 9 Agustus 1975 – Keppres No. 63/TK/1975
82. I Gusti Ngurah Rai – Pahlawan Nasional – 9 Agustus 1975 – Keppres No. 63/TK/1975
83. Suprijadi – Pahlawan Nasional – 9 Agustus 1975 – Keppres No. 63/TK/1975
84. Agung Hanyokrokusumo – Pahlawan Nasional – 3 November 1975 – Keppres No. 106/TK/1975
86. Amir Hamzah – Pahlawan Nasional – 3 November 1975 – Keppres No. 106/TK/1975
87. Thaha Sjaifuddin – Pahlawan Nasional – 24 Oktober 1977 – Keppres No. 79/TK/1977
88. Mahmud Badaruddin II – Pahlawan Nasional – 29 Oktober 1984 – Keppres No. 63/TK/1984
89. Soekarno – Pahlawan Proklamator dan Pahlawan Nasional – 23 Oktober 1986 – 7 November 2012
90. Mohammad Hatta – Pahlawan Proklamator dan Pahlawan Nasional – 23 Oktober 1986 7 November 2012 –
91. Soeroso R.P – Pahlawan Nasional – 23 Oktober 1986 – Keppres No. 81/TK/1986
92. Radin Inten II – Pahlawan Nasional – 23 Oktober 1986 – Keppres No. 81/TK/1986
93. Mangkunegara I – Pahlawan Nasional – 17 Agustus 1988 – Keppres No. 48/TK/1988
94. Hamengkubuwana IX – Pahlawan Nasional – 30 Juli 1990 – Keppres No. 53/TK/1990
95. Iskandar Muda – Pahlawan Nasional – 14 September 1993 – Keppres No. 77/TK/1993
96. I Gusti Ketut Jelantik – Pahlawan Nasional – 15 September 1993 – Keppres No. 77/TK/1993
97. Frans Kaisiepo – Pahlawan Nasional – 14 September 1993 – Keppres No. 77/TK/1993
98. Silas Papare – Pahlawan Nasional – 14 September 1993 – Keppres No. 77/TK/1993
99. Marthen Indey – Pahlawan Nasional – 14 September 1993 – Keppres No. 77/TK/1993
100. Nuku Muhammad Amiruddin – Pahlawan Nasional – 7 Agustus 1995 Keppres No. 71/TK/1995
101. Tuanku Tambusai – Pahlawan Nasional – 7 Agustus 1995 – Keppres No. 71/TK/1995
102. Syech Yusuf Tajul Khalwati – Pahlawan Nasional – 7 Agustus 1995 – Keppres No. 71/TK/1995
103. Siti Hartinah – Pahlawan -Nasional 30 Juli 1996 – Keppres No. 60/TK/1996
104. Raja Haji Fisabilillah Pahlawan Nasional 11 Agustus 1997 Keppres No. 72/TK/1997
105. Adam Malik – Pahlawan Nasional – 6 November 1998 – Keppres No. 107/TK/1998
106. Tjilik Riwut – Pahlawan Nasional – 6 November 1998 – Keppres No. 108/TK/1998
107. La Madukelleng – Pahlawan Nasional – 6 November 1998 – Keppres No. 109/TK/1998
108. Syarif Kasim II – Pahlawan Nasional – 6 November 1998 – Keppres No. 109/TK/1998
109. Ilyas Yakoub – Pahlawan Nasional – 13 Agustus 1999 – Keppres No. 74/TK/1999
110. Hazairin – Pahlawan Nasional – 13 Agustus 1999 Keppres No. 74/TK/1999
111. Abdul Kadir Pahlawan Nasional – 13 oktober 1999 – Keppres No. 114/TK/1999
112. Fatmawati – Pahlawan Nasional – 4 November 2000 – Keppres No. 118/TK/2000
113. Ranggong Daeng Romo – Pahlawan Nasional – 3 November 2001 – Keppres No. 109/TK/2001
114. Hasan Basry – Pahlawan Nasional – 3 November 2001 – Keppres No. 110/TK/2001
115. Abdul Harris Nasution – Pahlawan Nasional – 6 November 2002 – Keppres No. 73/TK/2002
116. Djatikoesoemo – Pahlawan Nasional – 6 November 2002 – Keppres No. 73/TK/2002
117. Andi Djemma – Pahlawan Nasional – 6 November 2002 – Keppres No. 73/TK/2002
118. Pong Tiku – Pahlawan Nasional – 6 November 2002 – Keppres No. 73/TK/2002
119. Iwa Koesoemasoemantri – Pahlawan Nasional – 6 November 2002 – Keppres No. 73/TK/2002
120. Nani Wartabone – Pahlawan Nasional – 6 November 2003 – Keppres No. 85/TK/2003
121. Maskoen Soemadiredja – Pahlawan Nasional – 5 November 2004 – Keppres No. 89/TK/2004
122. Andi Mappanyukki – Pahlawan Nasional – 5 November 2004 – Keppres No. 89/TK/2004
123. Ali Haji – Pahlawan Nasional – 5 November 2004 – Keppres No. 89/TK/2004
124. Achmad Rifai – Pahlawan Nasional – 5 November 2004 – Keppres No. 89/TK/2004
125. Gatot Mangkoepradja – Pahlawan Nasional – 5 November 2004 – Keppres No. 89/TK/2004
126. Ismail Marzuki – Pahlawan Nasional – 5 November 2004 – Keppres No. 89/TK/2004
127. Kiras Bangun – Pahlawan Nasional – 7 November 2005 – Keppres No. 82/TK/2005
128. Bagindo Azizchan – Pahlawan Nasional – 7 November 2005 – Keppres No. 82/TK/2005
129. Andi Abdullah Bau Massepe – Pahlawan Nasional – 7 November 2005 – Keppres No. 82/TK/2005
130. Teuku Mohammad Hasan – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
131. Tirto Adhi Soerjo – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
132. Noer Alie – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
133. Pajonga Daeng Ngalie Karaeng Polongbangkeng – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
134. Opu Daeng Risadju – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
135. Izaak Huru Doko – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
136. Hamengkubuwana I – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
137. Andi Sultan Daeng Raja – Pahlawan Nasional – 3 November 2006 – Keppres No. 85/TK/2006
138. Adenan Kapau Gani – Pahlawan Nasional – 9 November 2007 – Keppres No. 66/TK/2007
139. Ida Anak Agung Gde Agung – Pahlawan Nasional – 9 November 2007 – Keppres No. 66/TK/2007
140. Moestopo – Pahlawan Nasional – 9 November 2007 – Keppres No. 66/TK/2007
141. Slamet Riyadi – Pahlawan Nasional – 9 November 2007 – Keppres No. 66/TK/2007
142. Muhammad Natsir – Pahlawan Nasional – 6 November 2008 – Keppres No. 41/TK/2008
143. KH. Abdul Halim – Pahlawan Nasional- 6 November 2008 – Keppres No. 41/TK/2008
144. Sutomo – Pahlawan Nasional – 6 November 2008 – Keppres No. 41/TK/2008
145. Jahja Daniel Dharma – Pahlawan Nasional – 9 November 2009 – Keppres No. 58/TK/2009
146. Herman Johannes – Pahlawan Nasional – 9 November 2009 – Keppres No. 58/TK/2009
147. Achmad Subardjo – Pahlawan Nasional – 9 November 2009 – Keppres No. 58/TK/2009
148. Johanes Leimena – Pahlawan Nasional – 11 November 2010 – Keppres No. 52/TK/2010
149. Johannes Abraham Dimara – Pahlawan Nasional 11 November 2010 – Keppres No. 52/TK/2010
150. Syafruddin Prawiranegara – Pahlawan Nasional – 7 November 2011 – Keppres No. 113/TK/2011
151. Idham Chalid – Pahlawan Nasional – 7 November 2011 – Keppres No. 113/TK/2011
152. Haji Abdul Malik Karim Amrullah – Pahlawan Nasional – 7 November 2011 – Keppres No. 113/TK/2011
153. Ki Sarmidi Mangunsarkoro – Pahlawan Nasional – 7 November 2011 – Keppres No. 113/TK/2011
154. I Gusti Ketut Pudja – Pahlawan Nasional – 7 November 2011 – Keppres No. 113/TK/2011
155. Pakubuwana X – Pahlawan Nasional – 7 November 2011 – Keppres No. 113/TK/2011
156. Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono – Pahlawan Nasional – 7 November 2011 Keppres No. 113/TK/2011
157. Radjiman Wedyodiningrat – Pahlawan Nasional – 6 November 2013 – Keppres No. 68/TK/2013
158. Lambertus Nicodemus Palar – Pahlawan Nasional – 6 November 2013 – Keppres No. 68/TK/2013
159. Tahi Bonar Simatupang – Pahlawan Nasional – 6 November 2013 – Keppres No. 68/TK/2013.
160. Djamin Ginting – Pahlawan Nasional -10 November 2014 –
161. Sukarni Kartodiwirjo – Pahlawan Nasional – 10 November 2014 –
162. Abdul Wahab Hasbullah – Pahlawan Nasional – 10 November 2014 –
163. Mohammad Mangoendiprojo – Pahlawan Nasional – 10 November 2014 –
Sumber: Kemensos.go.id
.
Jumat, 20 Mei 2016
Sejarah Ziarah Kubur
Madzhab ??? Wajibkah Bermadzhab????
Bismillahirohmanirrohim
swt semoga selalu tercurah pada hari hari anda.
Saudaraku yang kumuliakan,
Kamis, 19 Mei 2016
Zakat Profesi, Adakah???
PENJELASAN TAHLIL LENGKAP
sebuah acara di dalam berdzikir dan berdoa atau bermunajat bersama. Yaitu
berkumpulnya sejumlah orang untuk berdoa atau bermunajat kepada Allah SWT
dengan cara membaca kalimat-kalimat thayyibah seperti tahmid, takbir, tahlil, tasbih,
Asma’ul husna, shalawat dan lain-lain.
Senin, 16 Mei 2016
Mengapa Imam Madzhab Tidak Pakai Hadits Bukhari Muslim?
Minggu, 15 Mei 2016
Cara BUKA ALFAMART - (Bisa Gratis)
jika itu tanah nya sangat cocok untuk dibangun alfamart, maka pihak Alfamart
akan menghubungi si empunya tanah, mengajak Kerjasama
Sabtu, 14 Mei 2016
Cara Mendidik anak
Cara mendidik anak
Dari Emha Ainun Nadjib
Anak itu titipan, sebisa mungkin sering2lah didoakan. Orang tua berkomunikasilah dengan baik, sehingga tidak ada kesalahfahaman. Karna setiap orang tua pasti mempunyai karakteristik dan latar belakang beda, mempunyai komposisi unik, sehingga tidak ada teori pasti untuk menjelaskan bagaimana cara yang terbaik. Yang pasti adalah setiap kelakuan orang tua pastinya akan menjadi berkah bagi si anak.
Contoh, ada seorang tua karna harus jarang bertemu anak karna pekerjaan jauh, sehingga karna beliau orang mulia dan baik, maka dimanapun dia bertemu anak maupun orang dia selalu berbuat baik, dengan harapan anaknya pun akan diperlakukan demikian dan menjadi anak yg baik dan soleh. Bahkan ketika dia mengalami kesengsaraan dia berdoa
" ya Allah mudah2an yg menimpaku akan menjadi berkah buat anaku, aku rela dan bersyukur dengan cobaan ini, mudah2an ini menjadi keberkahan anaku nanti "
Dan juga masih banyak saran2 dari beliau dalam berbagi ilmu tentang mendidik anak, baik di tulisan buku maupuun website beliau caknun.com. Juga ada di ceramah2 di Maiyahan, sering juga di putar di TV9 maupun bisa download di Youtube.
Berbeda dengan habib lutfi bin yahya.
Kalo menurut beliau mengirimkan anak bacaan solawat sebanyak 300x setiap hari maka akan mendapatkan manfaat yg luar biasa, salah satunya jikalau anak tersebut suatu saat lupa, atau "tersesat" ( dlm hal buruk) maka pasti berkah solawat itu dia akan kembali.
Dan masih banyak juga tulisan serta ceramah beliau tentang bagaimana anak agar menjadi soleh/solehah.
( dari habib lutfi.net)
Berbeda juga beliau
Habib munzir Al Musawa dalam menjelaskan , beliau sangat rinci dalam menjelaskan tentang bagaimana berlemah lembut dengan anak, banyak sekali ceramah beliau yg menyinggung bagaimana mendidik anak dengan baik. Secara garis besar beliau selalu mencontohkan bagaimana Fatimah Azahra , puteri dari Rosululloh SAW dalam mendidik anak.
( majlis rosululloh.com)
Belajarlah... Ini hnya secuil dari sesuatu yg teramat besar.
Semoga bermanfaat untuk anak2 nanti amin....
Selasa, 03 Mei 2016
STANDAR KEBISINGAN
Senin, 02 Mei 2016
KOMPONEN LENGKAP PANAS BUMI (GEOTHERMAL)2 FASA
Secara umum menjadi 4
2.komponen distribusi uap dan brine
KH Mohammad Hasyim Asy'ari.
Silsilah Habib munzir Al Musawa
Carilah GURU yang sanad ilmu bersambung kepada beliau
ROSULULLOH S.A.W
Munzir bin Fuad bin Abdurrahman bin Ali bin Abdurrahman bin Ali bin Aqil bin Ahmad bin Abdurrahman bin Umar bin Abdurrahman bin Sulaiman bin Yaasin bin Ahmad Al-Musawa bin Muhammad Muqallaf bin Ahmad bin Abubakar As Sakran bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi Al-Ghayur bin Muhammad al-Faqih Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali' Qasim bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa Ar-Rumiy bin Muhammad Annaqib bin Ali Al-Uraidhiy bin Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Hussein dari Fatimah az-Zahra Putri Rasulullah SAW.
Habib MUNZIR AL MUSAWWA
CO2 : BAHAYA KESEHATAN DAN SAFETY
CO2 : BAHAYA KESEHATAN DAN SAFETY
INFORMASI PENTING
- CO2 bersifat asphyxiant, yaitu pada konsentrasi yang tinggi dapat menggantikan oxygen di udara, dan menimbulkan sesak napas dan rasa tercekik.
- CO2 cair bisa menimbulkan masalah kesehatan luka bakar frostbite.
- Dapat berakumulasi dengan konsentrasi yang berbahaya di daerah rendah seperti confined spaces.
BAHAYA KESEHATAN
INHALASI
- Konsentrasi rendah tidak berbahaya.
- Konsentrasi tinggi bisa menggantikan oxygen di udara.
- Gejala bila kekurangan oxygen yaitu : napas dan nadi cepat, capek. Bila makin parah, maka gejala menjadi mual, muntah, pingsan, kejang, koma, dan kematian bisa terjadi.
TERKENA KULIT
- Bila gas tidak mengiritasi.
- Bila berbentuk cairan maka bisa timbul blister, frostbite.
TERKENA MATA
- Bila liquid bisa menyebabkan kebutaan.
SAFETY
- Hindari terkena temperatur tinggi diatas 52 derajat C. Bisa lepas wadah CO2 bila dipanaskan.
- Bahan incompatible : meningkatnya resiko kebakaran dan ledakan bila kontak dengan : debu logam.
ACGIH EXPOSURE LIMIT
- TLV-TWA : 5000 ppm.
- TLV - STEL -C- : 30.000 ppm.
APLIKASI KESEHATAN KERJA
- Bahan produksi urea, methanol, metal carbonat, bicarbonat, sodium salisilat.
- Food additive
- Carbonated soft drink dan soda
- Pembuatan wine
- Alat Pemadam kebakaran
- Solvent
- Oil recovery
- Refrigerant
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ads :
Situs ini adalah portal khusus untuk membahas pengembangan kesehatan kerja atau occcupational health di Indonesia.
Kami menyediakan jasa / services pengembangan program kesehatan kerja / occupational health di suatu perusahaan baik itu di bidang :
- Oil and gases
- Manufactures
- Minings
- Offices
- dll
Pelayanan kesehatan kerja yang kami sediakan adalah :
NO
NAMA PROGRAM
DESKRIPSI
1
FIRST AID TRAINING
ADALAH TRAINING P3K UNTUK PARA FIRST AIDER.
2
FIRST AID PROGRAM
ADALAH TRAINING UNTUK MENGEMBANGKAN PROGRAM FIRST AID. DI PERUSAHAAN.
3
HEATH RISK ASSESMENT
HEALTH RISK ASSESMENT DI TEMPAT KERJA
4
AUDIT PROGRAM KESEHATAN KERJA
AUDIT PROGRAM KESEHATAN KERJA DI TEMPAT KERJA
5
HEALTH CARE MANAGEMENT
REVIEW KWITANSI PENGOBATAN KARYAWAN
6
AED ( AUTOMATED EXTERNAL DEFIBRILLATOR ) TRAINING
TRAINING PENGGUNAAN AED
7
CLINIC SET UP
REVIEW CLINIC SET UP
8
CLINIC DRUGS
REVIEW CLINIC DRUGS
9
CLINIC EMERGENCY EQUIPMENTS
REVIEW CLINIC EMERGENCY EQUIPMENTS
10
CLINIC AMBULANCE
REVIEW CLINIC AMBULANCE
11
HOSPITAL VISIT
REVIEW HOSPITAL
12
MEDICAL EMERGENCY RESPONSE PLAN
REVIEW MERP
13
WATER TEST PROGRAM
TRAINING TENTANG CARA PEMERIKSAAN AIR MINUM
14
HYGIENE PROGRAM FOR FOOD HANDLER
TRAINING HYGINE UNTUK CATERING, MESS BOY
15
CATERING INSPECTION
INSPEKSI CATERING
16
FOOD HANDLERS VACCINATION
VAKSINASI HEPATITIS A DAN TYPHOID
17
VAKSINASI INFLUENZA
VAKSINASI INFLUENZA SELURUH KARYAWAN
18
BLOOD BORNE PATHOGEN TRAINING
TRAINING UNTUK FIRST RESPONDER DAN RESCUE TEAM
19
TRAINING FIRST AID KIT
TRAINING UNTUK FIRST RESPONDER
20
TRAINING HAZARD COMMUNICATION
PROGRAM
TRAINING TENTANG BAHAN KIMIA
21
TRAINING RESPIRATORY PROTECTION PROGRAM
TRAINING UNTUK PARA PEMAKAI MASKER
22
TRAINING HEARING CONSERVATION PROGRAM
TRAINING UNTUK PARA PEMAKAI EAR PLUG
23
TRAINING ERGONOMIC
TRAINING UNTUK MANUAL HANDLING
24
MEDICAL CHECK UP REVIEW BASED ON EXPOSURED
REVIEW MCU LIST
25
REVIEW MCU PROVIDER
INSPEKSI MCU PROVIDER
25
MEDICAL CHECK UP AND FIT FOR WORK REVIEW
FIT FOR WORK CERTIFICATION
26
CARCINOGEN TRAINING
TRAINING TENTANG BAHAN CARCINOGEN
27
MSDS TRAINING
TRAINING TENTANG CARA BACA MSDS
28
HEAT STRESS TRAINING
TRAINING TENTANG BAHAYA HEAT
29
OCCUPATIONAL HEALTH MANAGEMEN SYSTEM TRAINING
TRAINING TTG OHMS
30
TRAINING LIQUID CHEMICAL
TRAINING TTG KIMIA CAIR
31
SOLVENT TRAINING
TRAINING TTG KIMIA SOLVENT
32
ASBESTOS TRAINING
TRAINING TTG ASBES
33
MERCURY TRAINING
TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN MERCURY
34
ALCOHOL AND DRUGS TRAINING
TRAINING TTG ALKOHOL AND DRUGS DI TEMPAT KERJA
35
OSHA ACCIDENT CLASSIFICATION TRAINING
TRAINING UNTUK HEALTH CREW, SAFETY
36
STRESS AT WORK TRAINING
TRAINING UNTUK MENANGGULANGI STRESS DI PEKERJAAN
36
CONFINED SPACES HEALTH HAZARD TRAINING
TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN CONFINED SPACES
37
PEST CONTROL TRAINING PROGRAM
TRAINING TTG BAHAYA PEST
38
PPE TRAINING
TRAINING TTG PENGGUNAAN, PEMELIHARAAN PPE
39
BIOLOGICAL HAZARD TRAINING
TRAINING TTG BAHAYA BIOLOGI
40
HEPATITIS B VACCINATION
VAKSINASI UNTUK HEALTH CREW, RESCUE DAN FIRST RESPONDER
41
H2S HEALTH HAZARD TRAINING
TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN H2S
42
CO HEALTH HAZARD TRAINING
TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN CO
43
HEALTH SURVEILLANCE
TRAINING UNTUK HEALTH CREW
44
LEAD HEALTH HAZARD TRAINING
TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN LEAD
45
METHANE HEALTH HAZARD TRAINING
TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN METHANE
46
GENERAL SANITATION
TRAINING TTG SANITASI UMUM
47
PNEUMOCONIOSES TRAINING
TRAINING TTG PNEUMOCONIOSES
48
SILICOSIS TRAINING
TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN SILICA
49
NITROGEN TRAINING
TRAINING TTG BAHAYA KESEHATAN NITROGEN
50
PESTICIDES TRAINING
TRAINING TTG BAHAYA PESTISIDA DI TEMPAT KERJA
REF:kesehatankerja.com
Minggu, 01 Mei 2016
Kiai Mahfudh al-Hasani
Syekh Nikmatullah Hoja, Guru Kaum Muslimin di Jepang
Syekh Nikmatullah Hoja, Guru Kaum Muslimin di Jepang
10 APRIL 2016
OLEH: JUNANTO HERDIAWAN
Saat menunaikan ibadah haji kemarin, kelompok jamaah haji dari Jepang dibimbing oleh seorang ulama besar yang fenomenal. Namanya Syeikh Nikmatullah Hoja. Usianya 110 tahun (artikel ini ditulis tahun 2011, red.). Ia dilahirkan di Turki pada tahun 1901 dan telah berkelana ke lebih dari 50 negara. Syeikh Nikmatullah sendiri telah membimbing jamaah haji sebanyak 90 kali, yang artinya selama 90 tahun ia menunaikan ibadah haji.
Syekh Nikmatullah Hoja
Meski berusia lebih dari 100 tahun, Syeikh Nikmatullah tampak segar dan sehat selama memimpin jamaah haji dari Jepang beberapa waktu lalu. Sesekali ia terlihat letih, namun secara keseluruhan tetap sehat wal’afiat. Suaranya lantang kalau mengimami sholat, keras kalau membaca doa, dan tegas kalau memberikan ceramah. Di kalangan orang Jepang, nama Syeikh Nikmatullah bagai sebuah legenda. Dia adalah guru yang mengajarkan agama Islam pada hampir seluruh orang Jepang yang ingin belajar atau masuk Islam. Kalau anda tanya orang Jepang yang beragama Islam, mereka umumnya kenal dengan nama Syeikh Nikmatullah.
Figur Syeikh Nikmatullah yang tenang memancarkan aura kedamaian. Ia adalah juga gambaran wajah Islam yang damai dan penuh kasih sayang. Sungguh jauh dari bayangan dan persepsi negatif tentang Islam yang dibangun oleh media barat. Janggutnya yang putih memanjang, aura wajahnya yang bersinar, bagai “malaikat” yang ramah menyapa setiap orang. Beberapa kawan bahkan mengatakan wajahnya mirip sinterklas. Tak heran banyak orang Jepang yang menyayanginya dan kerap mengelus-elus janggut putihnya yang panjang.
Syekh Nikmatullah sedang membagi-bagikan brosur tentang Islam di ruang publik
Fenomena Syeikh Nikmatullah di Jepang sempat diliput oleh saluran televisi Al Jazeera pada tahun 2009 lalu. Di kota Tokyo, Syeikh Nikmatullah sering terlihat berdiri di depan stasiun kereta api Shinjuku, Shibuya, atau Harajuku. Ia berdiri mengenakan jubah dan kerudung putih yang panjang. Di sana, ia membagi-bagikan kartu atau semacam informasi tentang Islam pada orang Jepang yang lalu lalang. Di kartu itu tertulis ajakan untuk mengenal Islam sebagai agama yang damai. Banyak orang Jepang menerima kartunya. Awalnya mereka hanya menganggap sekedar sebuah kartu. Namun siapa sangka, kemudian banyak orang Jepang yang tergerak dan tertarik pada Islam setelah membaca kartu tersebut.
Kisah seorang anak muda yang bekerja di toko gadget Shinjuku adalah satu contoh. Anak muda pemberontak dan memiliki kehidupan bebas ini suatu hari menerima kartu dari Syeikh Nikmatullah. Ia hanya meletakkan kartu itu di meja kamarnya selama bertahun-tahun. Suatu waktu, anak itu mengalami sebuah periode depresi. Hidupnya hilang tanpa tujuan, tak tahu hendak apa dan kemana. Kadang rasanya ingin bunuh diri. Saat galau itulah, ia melihat kartu yang pernah dibagikan Syeikh Nikmatullah beberapa tahun lalu.
Iapun memutuskan untuk menemui sang Syeikh. Singkat cerita, anak muda itu bertemu dan belajar pada Syeikh Nikmatullah. Dengan ajaran yang penuh kedamaian dan kasih sayang, anak muda itu kemudian memilih Islam. Namanya menjadi Taqy Abdullah. Dan bukan itu saja, Taqy Abdulah kini menjadi imam masjid di daerah Kabukicho, Shinjuku. Bacaan sholatnya fasih dan bacaan Qur’annya tartiil (baik). Setelah memeluk agama, ia mengatakan hidupnya lebih berarti dan hatinya lebih damai. Banyak lagi kisah-kisah seperti Taqy Abdullah yang mendapat pencerahan setelah bertemu Syeikh Nikmatullah.
Taki Takizawa alias Taqy Abdullah, murid Syekh Nikmatullah
Di tenda Mina, saya mendengar cerita-cerita itu dengan serius. Syeikh Nikmatullah selalu menyampaikan dengan tenang ke orang-orang Jepang mengenai pentingnya agama.
Di tenda Mina kemarin, ia juga meminta orang-orang Jepang yang naik Haji bersama kita saat itu untuk berbagi cerita tentang pentingnya agama, khususnya Islam, dalam kehidupan mereka. Bergiliranlah Omar-san, Saif Takehito, dan Muhammad Syarief memaparkan ceritanya di depan Syeikh Nikmatullah dan seluruh jamaah haji asal Jepang. Syeikh menyimpulkan dari pemaparan ketiganya, bahwa dengan agama kita dapat meraih ketenangan.
Jepang saat ini dinilai sebagai negara yang maju dan memiliki warga yang sangat tinggi akhlaknya. Orang-orangnya santun dan baik. Namun dengan semakin cepatnya kehidupan modern, semakin tergesa-gesanya hidup, berbagai tekanan dan depresi muncul yang mengakibatkan terjadinya kekeringan spiritual. Tingkat stress dan bunuh diri meningkat. Syeikh Nikmatullah mengingatkan pada kita semua, agar jangan sampai tekanan dunia menyebabkan hidup tidak bahagia. Saya beruntung tinggal satu tenda dengan Syeikh Nikmatullah selama di Mina. Kami makan, tidur, sholat, dan berdoa bersama. Setiap saat Syeikh Nikmatullah selalu mengingatkan kita semua untuk mengingat Allah dan jangan mudah tertipu pada kenikmatan dunia.
Syekh Nikmatullah bersama Prof. Dr. Shalih Mahdi Samarrai (Ketua al-Markaz al-Islami Jepang)
Sayapun teringat sebuah buku yang ditulis Anthony Giddens yang berjudul “The Runaway World”, bisa diartikan sebagai “Dunia yang Lintang Pukang”. Kita memang hidup di dunia yang lintang pukang. Pergi kantor, pulang kantor, bekerja, menjalani kemacetan, stress, lintang pukang cari rejeki, hingga bingung hendak menuju ke mana. Di dunia yang lintang pukang inilah, kadang spiritualitas kita kering. Materi berlimpah, pendidikan dan jabatan tinggi, tapi belum tentu hati bahagia.
Banyak oase-oase instan yang seolah mengobati kekeringan kita. Tapi biasanya bersifat sementara dan hilang segera. Setelah itu, kekeringan melanda diri kita lagi. Oase sejatinya tentu adalah berpegang pada tali agama. Apa yang diajarkan Syeikh Nikmatullah kiranya benar adanya. Setiap agama di dunia tentu mengajarkan pada kedamaian, ketenangan, dan kerendahan hati. Berpegang padanya, damailah hidup kita. Tidak ada agama yang diajarkan untuk menebar kebencian, apalagi saling menyakiti umat lain dan membunuh. Bila ada agama seperti itu, bukan agamanya yang salah, tapi pemeluknya yang salah menafsirkan agama. Kita tak boleh menghakimi agamanya, karena kita tahu esensi agama bukanlah itu.
Syekh Nikmatullah (kanan) bersama Syekh Nazim Adil Haqqani (Cyprus)
Malam itu, saya ditanya oleh Syeikh Nikmatullah, dari mana asalnya. Saya jawab, “Indonesia”. Sang Syeikh rupanya bisa mengucapkan beberapa kata Indonesia. Dia berkata, “Terima kasih. Indonesia bagus. Sembahyang Bagus. Masuk Surga!”. Saya tanya lagi, “Apakah Syeikh pernah ke Indonesia?”. Dia bilang, “Mesjid Kebon Jeruk Jakarta, dengan Haji Firdaus. Saya pernah ke Mataram dan Makassar. Indonesia Baguss!”. Di penghujung diskusi, Syeikh Nikmatullah memanggil saya dan bertanya lagi dalam bahasa Arab. “Ismi?” Ia menanyakan nama saya. “Junanto”, jawab saya. Syeikh lalu menunjuk saya, “Muhammad Junanto!” Dan sayapun mendapat nama baru dari sang Syeikh. Muhammad Junanto.
Hari semakin larut, udara gurun semakin dingin, kitapun kemudian berdoa bersama demi kebahagiaan semua dan perdamaian antar umat beragama di dunia. Salam damai
www.santrijagad.org
Penulis adalah author 'Orang Jepang Naik Haji'.
Sumber: Kompasiana