Senin, 16 Oktober 2017

22 Nasehat Al-Habib Abdullah bin Alwi Alattas dalam Mendidik Anak

22 Nasehat Al-Habib Abdullah bin Alwi Alattas dalam Mendidik Anak

AGUSTUS 26, 2016FADHOLLY  22 NASEHAT AL-HABIB ABDULLAH BIN ALWI ALATTAS DALAM MENDIDIK ANAK TINGGALKAN KOMENTAR

1. “Apabila kalian ingin agar anak-anak kalian menjadi anak yang cerdas dalam berfikir (tangkas), maka lazimkan agar banyak bergerak.”

2. “Apabila kalian ingin agar mereka menjadi anak yang sehat maka lazimkan agar bangun akhir malam.”

3. “Apabila kalian ingin agar mereka bercahaya hatinya dan pemahamannya terbuka, maka lazimkan agar sedikit makan dan rasa lapar.”

4. “Apabila kalian ingin agar mereka berakhlaq bagus maka lazimkan untuk berteman dengan teman yang bagus serta kalian jaga dari teman-teman yang jahat.”

5. Apabila kalian ingin agar mereka memiliki rasa kasih sayang, maka lazimkan mereka untuk mencari ilmu di selain kampungnya dan carikanlah guru selain kalian.”

6. Apabila kalian ingin agar mereka menjadi anak yang shaleh, maka jangan kalian agungkan urusan dunia di hadapan mereka.”

7. “Apabila kalian ingin agar mereka menjadi waliyullah dan selalu dalam hidayah, maka lazimkan mereka untuk makan makanan halal, serta kalian jaga dengan sungguh-sungguh ¬ dari perkara syubhat.”

8. “Apabila kalian ingin agar mereka mempunyai sifat dari sifat-sifatnya orang mulia, maka pilihlah baginya ibu dari keluarga yang mulia.”

9. “Apabila kalian ingin agar mereka menghormati dan memuliakan kalian, maka jangan banyak berkata kasar yang memberatkan mereka dan jangan banyak berkata lembut yang membuat mereka meremehkannya. Akan tetapi berkatalah kepada mereka seperlunya saja.”

10. “Apabila kalian ingin agar urusan mereka selau dipegang oleh Allah Swt., maka jangan memperbanyak lemah lembut/kasihan kepada mereka.”

11. “Apabila kalian ingin agar mereka selalu beruntung dalam urusan agama dan dunianya, maka wajib untuk kalian selalu ikhlas dalam segala amal dan jauhilah perkara haram dan syubhat.”

12. Apabila kalian ingin agar mereka menjadi pemberani, maka lazimkan kepada mereka untuk dermawan.”

13. “Apabila kalian ingin agar mereka bebas dari sifat-sifat munafik, maka lazimkan mereka untuk shalat berjamaah di masjid pada awal waktu.”

14. “Apabila kalian ingin agar mereka selalu khusyuk dan takut kepada Allah Swt., maka lazimkanlah kepada mereka al-Quran di waktu sahur.”

15. “Apabila kalian ingin agar mereka dijaga dari setiap bencana, maka lazimkan mereka untuk beristighfar di waktu sahur (sebelum Shubuh).”

16. “Apabila kalian ingin agar mereka kaya (kaya hati), tercapai segala cita-cita dan dijaga dari segala bencana, maka lazimkanlah mereka agar selau membaca shalawat kepada Nabi Saw. dengan cara dibaca waktu malam 92 kali dan siang 92 kali, yakni shalawat Thibbil Qulub:
اَللَّهُمَّ صَلِّعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا , وَنُوْرِ الاَبْصَارِ وَضِيَائِهَا , وَعَافِيَةِ الاَبْدَانِ وَشِفَائِهَا , وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
(Allaahumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammadin thibbil quluubi wadawaa-ihaa wanuuril abshoori wadhiyaa-ihaa wa‘aafiyatil abdaani wasyifaa-ihaa wa‘alaa aalihi washohbihi wasallim).”

17. “Apabila kalian ingin agar mereka mendapatkan husnul khatimah ketika meninggal, maka lazimkan mereka membaca 41 kali:
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ
(Yaa Hayyu Yaa Qayyuumu Laa Ilaaha Illa Anta). Dibaca di antara shalat Qabliyah Shubuh dan shalat Shubuh.”

18. “Apabila kalian ingin agar mereka panjang umur, maka bersedekahlah untuk mereka, dan ajarkan kepada mereka hal tersebut agar mereka mengerjakannya setelah kalian.”

19. “Apabila kalian ingin agar mereka menjadi kuat dan penyabar, maka jauhkan mereka dari kampung halaman untuk menziarahi orang-orang shaleh yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal untuk mendapatkan keberkahan dari mereka.”

20. “Apabila kalian ingin agar mereka selalu berprasangka baik kepada orang-orang pilihan Allah Swt., dan jauh dari berprasangka buruk, maka larang mereka untuk duduk dengan orang-orang bodoh yang tidak peduli dengan perkara agama mereka.”

21. “Apabila kalian ingin agar mereka menjadi seorang pemimpin kaum (orang terpandang), maka jauhkan mereka dari orang-orang bodoh yang tidak peduli dengan perkara agama mereka.”

22. “Apabila kalian menghendaki mereka menjadi pemuka agama (tokoh agama dan masyarakat) maka cegahlah mereka dari pada berkumpul atau ¬bergaul dengan perempuan dan orang tua dan lazimkan bagi mereka berkata benar atau jujur serta tawadhu’ (merendah).”
Itulah beberapa nasehat al-Habib Abdullah bin Alwi Alattas dalam mendidik anak dan juga untuk kita amalkan agar kita mendapatkan manfaat seperti nasehat tersebut di atas.

https://ratibalhaddad.com

Minggu, 15 Oktober 2017

Menerjamahkan ALQUR'AN DAN HADIST Tanpa Ilmu Berbahaya

BELAJAR ALQUR'AN DAN HADIST TANPA BIMBINGAN ULAMA SANGAT BERBAHAYA

Sebagai contoh : SATU HADIST

‘kullu bid’atin dholalah’ (semua bid’ah itu sesat)

makna "Kullu"

DIBUAT SUATU DIALOG AGAR LEBIH MEMAHAMI
  

Abu Tsani :” Ahlul Bid’ah Memang Selalu ngeyèl.. sudah tahu arti dari Hadits Kullu itu maknanya Setiap,, Masih aja berdalih kalo maknanya adlh sebagian.. Pake membaginya mjd hasanah dan sayyiah lagi.. Dasar bodoh…!

Juha : “hadeuh.. siabang Ini dr tahun SAtu ampè gini hari… Yg laèn udah pd terbang kebulan… Ini masih sibuuuuk aje ngebahas kullu itu maknanye setiap atau sebagian…

Abu Tsani :”Tapi bener kan ? .. Arti Kullu itu maknanya Setiap bukan sebagian ?

Juha :” Sebenarnya anè males bahasnya bang.. Kan udah puluhan kali hadits itu di kaji dgn berbagai Disiplin ilmu dr Nahwu,,Ma’ani,bayan sampai Mantiqnya,, Masa masih belum faham jg sih ??

Abu Tsani :”Iyèe tp kan Itu cuma menurut pendapat Ulama2 Aswaja saja
,, yg namanya pendapat ulama pasti beda2.. Kecuali Al Qur’an..entu baru soheh ..

Juha : ” Oooh jd ceritanye abang pengen dalil yg dr Al Qur’an Langsung ye ?

Abu Tsani :”bener, Gak saleh., coba ente tunjukin kalo emang entè punya…!!

Juha :” Baèk dah kalo gt.. Buka tu kuping abang Lebar2 ye…
Didalam Al -Qur’an Surah Al Anbiya ade ayat yg begini ni bunyinya… :

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُون
QS Al Anbiya :30

Terjemahan bebasnya kurang lebih :”Dan telah Kami jadikan dari Air SETIAP sesuatu yang hidup Apakah kamu masih tidak beriman ?.”
> Nah sekarang abang yaqin dg Ayat Itu ?

Abu Tsani :”Ya pasti yaqin lah…

Juha :”jadi abang yaqin Bahwa arti KULLU dalam ayat itu artinya SETIAP ?
Setiap mahluq yg hidup diciptakan dr Air ?… Baik air yg sudah mjd Mani atau Air saripati bumi yg diserap tumbuhan ?

Abu Tsani :”Percaya 2000% …

Juha “Tanpa Kecuali ?

Abu Tsani :”dalam Ayatnya jg kgak ada kata kecuali”

Juha :” baek kalo begitu Sekarang ane Mau Tanya Sama Abang ..
Apakah IBLIS ,Malaikat dan Jin jg diciptakan dr Air ??

Abu Tsani :”….(merenung…) ya tentu Tidak… iblis tercipta dr Api….

Juha :” Berarti Kullu dlm Surah Al Anbiya itu artinya Setiap tapi Maknanya Sebagian toh ??
karna dlm Ayat laen

قل آنا خير منه ﺧَﻠَﻘْﺘَﻨِﻲ ﻣِﻦْﻧَﺎﺭٍ ﻭَﺧَﻠَﻘْﺘَﻪُ ﻣِﻦْ ﻃِﻴﻦٍ

artinya :”Iblis menjawab, “Aku lebih baik daripadanya(Adam), karena Engkau ciptakan aku dari API,sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” QS. Shad:76.

Abu Tsani :”Ane baru tahu ternyata ada ya. . Dalil Al Qur’an yg maknaya Sebagian hehehe..

Juha : “Haaalah dasar bang Abu…dikasih tahu malah cengar cengir.. Sekarang gimane ?.. masih tetep gak Percaya ma kebenaran tentang Bid’ah Hasanah ????

CONTOH  kecil Hadist diatas adalah contoh kecil saja bahwa Hadist jangan asal diterjemahkan, karna tanpa ilmu akan sangat berbahaya!!!
Sebegitu juga apalagi dengan ALQURAN

Bukan kah juga ada
ILMUWAN
AHLI MATEMATIKA
Ahli KIMIA
AHLI FISIKA.....DLL

Jangan pula ahli FISIKA kemudian membahas KIMIA........
KELIRU DAN BAHAYA !!!

Ada
AHLI HADIST
ILMU FIQIH
......DST.........
Harus sesuai disiplin ilmu masing2........

ALIRAN BARU YANG KURANG ILMU, BERBAHAYA.....

PELAN - PELAN KITA BAHAS...

ANALOGI:
KEMBALI KE ALQURAN HADIST ATAU KE MADZHAB / ULAMA
    Sama dengan
"Kalau sakit, pergi ke dokter atau langsung buka buku kesehatan ?"

Sama juga jika ada yang mengatakan

"JANGAN PERCAYA ULAMA, KEMBALILAH kepada QURAN dan HADITS !

Siapapun yang ngomong, asalkan yang diomongkan adalah QURAN dan HADITS, maka PASTI BENAR !"

----- DUUUAAARRR -----

Pernyataan semacam ini jika didengar oleh orang awam, seakan2 itu adalah pernyataan yang BENAR.  Tapi jika dipahami lebih lanjut, justru itu adalah pernyataan yang KURANG AJAR

Hloh hloh, kenapa bisa 'kurang ajar' ??????

Karena pernyataan seperti diatas, itu menandakan bahwa orang yang bertanya itu menuduh bahwa apa yang di lakukan dokter tidak sesuai dengan buku kesehatan = Apa yg ULAMA LAKUKAN TIDAK SESUAI ALQUR'AN DAN AL HADIST......

( HATI HATI DENGAN TINDKAN TANPA ILMU)

BERBAHAYA!!!!!!

Simak hadits Nabi saw dibawah ini :
رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول سيخرج في آخر الزمان قوم أحداث الأسنان سفهاء الأحلام يقولون من خير قول البرية يقرءون القرآن لا يجاوز حناجرهم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية
“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dari busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Perhatikan, orang yang dibahas oleh Nabi Saw dalam hadits diatas adalah orang yang MEMBACA AL QURAN, tapi ia dianggap keluar dari agama. Siapa itu ?

Secara gamblang, Baginda Nabi Muhammad menyatakan mengenai orang yang "sok" memahami Quran dengan pikiran sendiri. Beliau saw. bersabda :

مَنْ قَالَ فِي القُرآنِ بِرأيِهِ ، فَلْيَتَبوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Barangsiapa yang berbicara tentang Al Quran dengan PIKIRANNYA SENDIRI, maka silahkan mengambil tempatnya di neraka (HR. Tirmidzi, Ahmad, Baihaqi, Thobroni)

مَنْ قَالَ فِي القُرآنِ بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَلْيَتَبوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Barangsiapa berbicara tentang Al Quran TANPA DIDASARI ILMU, maka silahkan mengambil tempatnya di neraka. (HR. Tirmidzi, Ahmad, Nasai)

Lihat bagaimana ancaman Nabi saw bagi orang yang langsung MENUJU ke QURAN dengan pikirannya sendiri, tanpa didasari ilmu......

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ( خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ)
Dari Abdullah bin Mas'ud ra. dari Nabi saw beliau bersabda : Sebaik-baik manusia adalah masaku, kemudian masa sesudah mereka, kemudian masa sesudah mereka. (HR. Bukhori Muslim)

Nabi saw MEMERINTAHKAN kita untuk belajar melalui RANTAI KEILMUAN, bukan LANGSUNG "mengOTAK-ATIK" Quran dan Hadits sendiri.

الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ

“Ulama adalah pewaris para nabi.” (HR At-Tirmidzi dari Abu Ad-Darda radhiallahu ‘anhu),

Mari terus belajar dengan ulama ulama yang SANAD GURU BERSAMBUNG SAMPAI DENGAN ROSULULLOH......

📚Sampaikan kepada yang lain…
Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya:
“Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya.” HR. Imam Muslim

Wallahua'lam...

Senin, 09 Oktober 2017

10 BINGKISAN MUTIARA INDAH DARI 4 KHALIFAH GENERASI AWAL ISLAM (KHULAFAUR RASYIDIN)

Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq radliyallahu ‘anh mengatakan, “tiada seorang hamba yang dianugerahi 10 hal, melainkan ia akan selamat dari berbagai bencana dan penyakit, dia sederajat dengan Muqarrabin serta akan mendapatkan derajat Muttaqin, yaitu ;
1. Jujur yang terus-menerus disertai hati yang qana’ah,
2. Kesabaran yang sempurna disertai dengan rasa syukur yang terus-menerus,
3. Kefaqiran yang abadi yang diikuti dengan sifat zuhud,
4. Berfikir yang terus-menerus disertai dengan perut yang lapar,
5. Keprihatinan yang abadi disertai dengan rasa takut yang terus-menerus,
6. Kerja keras yang terus-menerus disertai dengan sikap rendah diri,
7. Keramahan yang terus-menerus disertai dengan kasih sayang,
8. Cinta yang terus-menerus disertai dengan rasa malu,
9. Ilmu yang bermanfaat diikuti dengan pengamalan yang terus-menerus,
10. Iman yang langgeng yang disertai dengan akal yang kuat.”

Sayyidina Umar bin Khaththab radliyallahu ‘anh berkata, “10 hal belum menjadi baik tanpa dibarengi dengan 10 hal lainnya, yaitu ;
1. Akal belum baik tanpa dibarengi dengan sikap wira’i,
2. Amal (perbuatan) belum baik tanpa dibarengi dengan ilmu,
3. Keberuntungan belum baik tanpa dibarengi dengan takwa kepada Allah,
4. Penguasa belum baik tanpa dibarengi dengan keadilan,
5. Reputasi belum baik tanpa dibarengi dengan adab (kesopanan),
6. Kesenangan belum baik (nyaman) tanpa dibarengi dengan keamanan,
7. Kekayaan belum baik tanpa dibarengi sikap dermawan,
8. Kefaqiran belum baik hingga disertai dengan sikap qana’ah,
9. Ketinggian nasab belum baik tanpa dibarengi dengan sikap tawadhu’,
10. Perjuangan menuju kebenaran belum baik tanpa di iringi taufik Allah.”

Sayyidina Utsman bin Affan radliyallahu ‘anh berkata, “10 hal yang paling disia-siakan, yaitu ;
1. Orang alim yang tidak dapat dijadikan tempat bertanya,
2. Ilmu yang tidak diamalkan,
3. Pendapat yang benar yang tidak diterima,
4. Senjata yang tidak dipakai,
5. Masjid yang tidak digunakan shalat,
6. Mushhaf (Al-Qur’an) yang tidak dibaca,
7. Harta yang tidak di infakkan,
8. Kuda yang tidak ditunggangi,
9. Ilmu zuhud yang ada pada hati orang yang cinta dunia,
10. Umur panjang yang tidak digunakan sebagai bekal untuk bepergian (menuju akhirat).”

Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah berkata,
1. Ilmu adalah sebaik-baiknya warisan,
2. Etika adalah sebaik-baiknya pekerjaan,
3. Takwa adalah sebaik-baiknya bekal,
4. Ibadah adalah sebaik-baiknya perdagangan,
5. Amal shaleh adalah sebaik-baiknya penuntun (menuju surga),
6. Akhlak terpuji adalah sebaik-baiknya teman (dunia akhirat),
7. Al-Hilmu (rendah diri) adalah sebaik-baiknya penolong,
8. Qana’ah adalah sebaik-baiknya kekayaan,
9. Taufiq adalah sebaik-baiknya pertolongan,
10. Kematian adalah sebaik-baiknya pendidik menuju perangai yang terpuji.”

Dikutip dari buku “Nasihat Bagi Hamba Allah” terjemah dari kitab "Nashaihul ‘Ibad fiy Bayaani Alfadh Munabbihatin ‘alaal-Isti’daadi li-Yaumil Ma’ad” karangan al-‘Allamah al-Alim al-Imam asy-Syaikh Abu Abdul Mu’thi Muhammad ibnu Umar ibnu ‘Arabiy ibnu Nawawiy asy-Syafi’i at-Tanariyal-Bantaniy al-Jawiy (1230 H - 1314 H), lahir di kampung Tanara, Serang Banten – Indonesia dan ketika wafat di makamkan di pekuburan Ma’la Mekkah dekat dengan makam Ummul Mukminin Siti Khadijah, istri Baginda Nabiyullah Muhammad al-Mushthafa Shallalhu ‘alayhi wa sallam.

Beliau diberi gelar pertama kali oleh asy-Syaikh Ahmad bin Muhammad Zain Al-Fathaniy sebagai “al-Imam An-Nawawiy ats-Tsaniy (Imam Nawawi Kedua)”. al-Imam Nawawi yang pertama adalah seorang Ulama agung Madzhab Syafi'i, ulama Hujjatul Islam yang wafat di Nawa, Damsyiq (Damaskus), nama lengkap beliau adalah al-Imam al-Hafidz al-Hujjah asy-Syaikhul Islam Taqiyuddin Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf bin Birri bin Hasan bin Husaini Mukhyiddin an-Nawawi ad-Dimasyqiy asy-Syafi’i, pengarang kitab Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, Raudhatuth Thalibin, Al-Adzkar, Arba'in Nawawiyah, Al-Majmu’ Syarah Muhadzab, Daqaid Al-Minhaj, Minhajut Thalibin wa Umdatun Muftiyn, dan banyak kitab lainnya.

al-Imam an-Nawawiy ats-Tsaniy juga dijuluki sebagai “Sayyid ‘Ulama Hijaz (Pemuka Ulama Mekkah dan Madinah)”. Silsilah beliau bersambung kepada Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati, Cirebon) yaitu keturunan dari putra Maulana Hasanuddin (Sultan Banten I) yang bernama Sunyararas (Tajul ‘Arsy). Nasabnya bersambung dengan Nabi Muhammad melalui Imam Ja’far Ash-Shadiq, Imam Muhammad Al-Baqir, Imam Ali Zainal Abidin, Sayyidina Husain kemudian Sayyidah Fatimah Az-Zahra.

http://majelisalmunawwarah.blogspot

Selasa, 03 Oktober 2017

Agar Cerdas


رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26) وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي (27) يَفْقَهُوا قَوْلِي (28)

ROBBISY ROHLY SHODRY WA YASSIRLY AMRY WAHLUL 'UQDATAN MIN LISAANY YAFQOHUU QOULY (3X) QS. THOOHAA 25-28

2.
فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ وَكُلًّا آتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُودَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَ (79

FA FAHHAMANAAHAA SULAIMAANA WA KULLAN ATAYNAA HUKMAN WA 'ILMAN WA SAKHKHORNAA MA'A DAAWUUDAL JIBAALA YUSABBIHNAA WAT THOIIIR (1x) QS. AL-ANBIYAA 79

* Dibaca setiap mau belajar dan akan ujian

3. Kalo bisa setiap malam jumat baca surat al-Kahfi 3 kali dan bila sampai pada ayat :

فَوَجَدَا عَبْدًا مِنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا عِلْمًا (65)

FAWAJADAA 'ABDAN MIN 'IBAADINAA AATAINAAHU ROHMATAN MIN 'INDINAA WA 'ALLAMNAAHU MIN LADUNNAA 'ILMAN
(al-Kahfi ayat 65)

diam sejenak, pejamkan mata dan memohon "YA ALLAH BERIKAN AKU JUGA ILMU LADUNNI SEBAGAIMANA YANG TELAH ENGKAU BERIKAN PADA HAMBAMU-NABI KHIDHIR 'ALAIHIS SALAM DAN HAMBA-HAMBAMU YANG SHOLEH."

majelisalmunawwarah.blogspot.co.id

Agar ingatan kuat

Seorang Ulama, Wali besar, dan Guru para wali-wali besar Al-Imam Al-'Allamah Al-Quthb Al-Arifbillah, Salah seorang keturunan Rasulullah SAW yang senantiasa mengikuti jejak leluhurnya, A1Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi (Mu'allif Simtud Durrar) telah berkata :

"Surat Al-A'la mengandung rahasia besar dan serba mencakup. Setiap orang yang mengeluh kepadaku tentang kelemahan daya ingat, maka aku akan menganjurkan kepadanya untuk membaca surat ini, dan ketika sampai pada ayat : "Sanuq-ri-uka falaa tansaa" "Kami akan membacakan kepadamu (Rasulullah) maka kamu tidak akan lupa" (QS. Al-Ala, 87;6)

Hendaknya ia mengulang ayat itu paling sedikit 7 kali, lalu menyelesaikan surat tersebut"
Manaqib Al Imam Al-Quthbil Wujud Asy-Syahir Al Habib Ali bin muhammad Al-Habsyi Shabibul Maulid Simtud Durrar)

majelisalmunawwarah.blogspot.co.id

Agar Dunia Mengejarmu

Diriwayatkan bahwa seorang Sahabat mengeluh kepada Rasulullah ﷺ dan berkata : "Ya Rasulallah, kenapa dunia seolah-olah tidak menginginkanku, semua usahaku bangkrut, peternakan dan pertaniankupun selalu gagal panen.? Sambil tersenyum Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan tentang tasbihnya para Malaikat serta tasbihnya penghuni alam semesta yaitu kalimat :
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم واستغفر الله

SUBHANALLAH WA BIHAMDIHI SUBHANALLAHIL 'AZHIM WASTAGHFIRULLAH

Lalu Nabi ﷺ bersabda : "Bacalah 100 kali sebelum terbit Fajar.
Maka dunia akan memohon kepada الله agar engkau miliki (mengejarmu tanpa kau mengejarnya)"

Selang beberapa bulan kemudian, sahabat tadi kembali lagi dan bercerita : Ya Rasulallah sekarang aku bingung dengan hartaku kemana harus aku letakkan hasil usaha dan peternakanku karena banyaknya"

(Diriwayatkan oleh Alkhatib Al Baghdadi dari Imam Malik RahimahuLLAAH. Dikutip dari Kitab : أبواب الفرج oleh Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki RahimahuLLAAH)

Istidraj

Ciri-Ciri seseorang terkena ISTIDRAJ :
.
1. Keimamanan dan ibadah semakin menurun
namun kesenangan dan kekayaan makin
melimpah, rasa takut kepada Allah semakin
berkurang, tidak takut berbuat dosa
.
2. Orang itu Terus saja Melakukan Dosa itu,
Tidak mau menerima kebenaran dan nasehat
yang datang untuknya, dan Allahpun semakin
membuka Kesuksesan untuknya bahkan Semakin Melimpah
.
3. Semakin Kikir Justru Harta Semakin Melimpah
.
4. Jarang Sakit. Imam Syafi’i pernah mengatakan :
setiap orang pasti pernah mengalami sakit
suatu ketika dalam hidupnya, jika engkau tidak
pernah sakit maka tengoklah ke belakang
mungkin ada yang salah dengan dirimu
.
5. Semakin Sombong Namun Harta Semakin
Melimpah.
Orang yang mengalami istidraj cirinya
semakiin ia sombong maka semakin kaya dan
terbuka dunia bagi dirinya. (Sombong adalah tidk mau menerima kebenaran dan meremehkan
orang lain)
.
Rasululah bersabda : “Di antara
tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang
beku, hati yang kejam, dan terlalu memburu
kesenangan dunia serta orang yang terus-
menerus melakukan perbuatan dosa”. (HR. Al
Hakim)
.
6. Akhir dari seseorang yang terkena istidraj
adalah mendapatkan Siksa Sekonyong konyongnya di akhir hayatnya, atau harta nya dimusnahkan secara tiba -tiba tanpa dia menduganya (seperti Qorun yang hartanya ditelan bumi)
.
Siksa dan laknat yang diturunkan Allah Azzawajalla untuk orang yang mendapat istidraj bisa dalam
berbagai macam bentuk, bisa jadi Keberkahan
Umurnya dicabut sehingga Tidak ada Ketenangan hidup, selalu dirundung kegelisahan dan
kesedihan padahal hartanya banyak, bisa jadi
dengan Sakit Parah, Kehilangan anggota
keluarga , Matinya hati sehingga tidak bisa
menerima petunjuk Agama sehingga berbuat
dosa terus menerus (susah tobat), Itu bentuk2
siksaan di dunia, JIKA TIDAK DIBALAS DIDUNIA,
MAKA DI ALAM KUBUR DIA AKAN
MENDAPATKAN SIKSAAN YANG DAHSYAT,
SEBELUM SIKSAAN AKHIRAT.
Semoga kita sekeluarga di Lindungi dari
Istidraj...Aamiin

majelisalmunawwarah.blogspot.co.id

Rizki

IURIZKI

Sesungguhnya rezeki kita ini sudah diatur dan sudah ditentukan oleh Allah SWT. Maka janganlah khawatir akan perihal rezeki, walaupun begitu hendaknya tetap kita berikhtiar.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
Allah telah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.
(HR. Muslim no. 2653, dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al Ash

Dalam hadits lainnya disebutkan,
"Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan (setelah 'arsy, air dan angin) adalah qalam (pena), kemudian Allah berfirman, "Tulislah". Pena berkata, "Apa yang harus aku tulis". Allah berfirman, "Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya."
(HR. Tirmidzi no. 2155. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Ibnul Qayyim berkata, "Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah dengan hikmahNya berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti dengan rahmatNya membukan jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.

Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar.
Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya DUA JALAN REZEKI yang lain [yakni dua puting susu ibunya], dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.

majelisalmunawwarah.blogspot.co.id