HIDUP kerap kali disilaukan dengan sesuatu yang tampak kasat mata, remeh temeh, atau hal-hal yang terkesan menyenangkan. Mulai dari mengukur kemuliaan seseorang, menilai sesuatu, atau menentukan pilihan-pilihan hidup. Kita lupa bahwa jauh di belakang itu semua, sebenarnya ada ‘sesuatu’ yang bersemayam. Sesuatu itu terasa sublim, sejati, dan hakiki. Itulah yang disebut esensi, sejati, isi!
Ada banyak esensi di sekeliling kita yang mestinya kita gali, kita temukan, dan kita jadikan pegangan. Janganlah setiap hari kita disibukkan hanya mengejar bungkus atau kulit namun mengabaikan isi. Maka, mulai sekarang marilah kita belajar bersama membedakan mana yang sebenarnya hanya bungkus dan mana yang sesungguhnya isi.
X Rumah indah hanyalah bungkus, keluarga bahagia itulah isinya.
X Pesta pernikahan hanyalah bungkusnya, cinta kasih, pengertian, dan tanggung jawab itulah isinya.
X Ranjang mewah hanya bungkusnya, tidur nyenyak itu isinya.
X Kekayaan itu hanya bungkusnya, hati yang bahagia itu isinya.
X Makan enak hanya bungkusnya, gizi, energi, dan sehat itu isinya.
X Kecantikan dan ketampanan hanya bungkusnya, kepribadian dan hati itu isinya.
X Bicara itu hanya bungkusnya, kenyataan itu isinya.
X Buku hanya bungkusnya, pengetahuan itu isinya.
X Jabatan itu hanya bungkusnya, pengabdian dan pelayanan itu isinya.
X Pergi ke tempat ibadah itu bungkusnya, menjalankan ajaran agama itu isinya.
X Kharisma hanya bungkusnya, karakter itu isinya.
X Beragama hanya bungkusnya, berakhlak mulia itu isinya.
X Rejeki itu hanya bungkusnya, keberkahan itu isinya.
Maka utamakanlah isinya, namun rawatlah bungkusnya......
embunhikmah.com